Liputan6.com, Virus Ebola yang tengah menjangkiti Afrika Barat mulai menimbulkan dampak serius bagi sepakbola khususnya di Benua Hitam. Kualifikasi Piala Afrika 2015 terganggu dengan serangan virus tersebut.
Virus mematikan itu pertama kali ditemukan di Guinea hingga tersebar ke Sierra Leone dan Liberia. Sejak Februari sampai Juli 2014 ditemukan 1.441 kasus dan memakan 827 korban jiwa setelah positif terjangkit Ebola.
Advertisement
Dilansir dar Eurosport. pemain Sierra Leone tidak diizinkan masuk ke negara Seychelles guna melakoni leg II Kualifikasi Piala Asia 2015. Ketika hendak bertolak Kamis pekan lalu, mereka dipaksa pulang setelah penerbangan dari Nairobi ke Mahe dibatalkan.
Atas ketidaknyamanan itu, Presiden sepakbola Seychelles, Elvis Chetty meminta maaf. Keputusan menolak tanding dengan Sierra Leone di luar kuasanya. Chetty mengungkapkan bila permintaan itu datang dari Mentri Kesehatan dan Imigrasi.
"Pejabat berwenang meminta kami untuk menunda pertandingan itu sampai batas yang tidak bisa ditentukan. Jadi, kami memaksakan mundur daripada memaksakan hal itu," ujar Chetty.
Sychelles memilih mengundurkan diri dari Kualifikasi karena sesuai regulasi FIFA, hanya menginzinkan pertandingan tunda tidak melebihi batas waktu 3x24 jam. Di leg I, Sychelles menelan kekakalahan dengan skor 0-2.
Sierra Leone melangkah ke babak selanjutnya untuk memperebutkan satu tempat ke Maroko yang menjadi tuan rumah Piala Asia 2015.
Baca Juga:
Harimau Malaya, Tantangan Perdana Skuat Garuda Jaya
Timnas U-19 Siap Tempur Hadapi Malaysia
Susunan Pemain Timnas U-19 Kontra Malaysia