Fahmi Idris Kritik Kepemimpinan Ical di Golkar

Fahmi Idris menyebut partainya mengalami penurunan prestasi pada masa pimpinan Aburizal Bakrie.

oleh Sugeng Triono diperbarui 09 Agu 2014, 12:38 WIB
Fahmi Idris, Aburizal Bakrie, Wapres Jusuf Kalla, Wiranto, dan Agung Laksono di acara buka puasa di kantor wapres, Jakarta. (Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Penasihat Partai Golkar Fahmi Idris, menyebut partainya mengalami penurunan prestasi pada masa pimpinan Aburizal Bakrie atau Ical. Untuk itu, dalam waktu dekat Partai Golkar akan mengevaluasi kepemimpinan Ical yang berlangsung sejak 2009.

Fahmi yang pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian, juga menuding Ical sama sekali tidak berhasil dalam membangun Partai Golkar. Salah satu contohnya, ujar Fahmi, partai berlambang pohon beringin itu gagal memenangkan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden.

"Macam-macam nanti yang akan dievaluasi. Ical tidak berhasil bukan cuma pemilu saja, masih ada kegagalan lain. Kegagalan di semua lini. Gagal total," ujar Fahmi di kawasan Mahakam, Jakarta, Sabtu (9/8/2014).

Sikap keras yang ditunjukkannya, lanjut Fahmi, bukan untuk melawan kepemimpinan Ical, melainkan sebagai upaya pembaharuan yang dilakukan kader untuk membangun kembali kebesaran Partai Golkar.

"Sekarang saya balik, sebut 1 keberhasilan Ical? Ada tidak 1 saja yang berhasil? Kehebatan Ical cuma 1, mampu membayar. Yang lainnya dia tidak mampu, kan saya berpengalaman sama dia," kata Fahmi.

Terkait ancaman Ical untuk menonaktifkan Agung Laksono, lantaran dianggap terus mendorong percepatan Musyawarah Nasional (Munas), Fahmi menilai sikap Ical tersebut hanya sebatas gagasan dan tidak perlu ditanggapi.

"Itu baru ide dan gagasan. Orang kalau sudah nekatkan begitu. Biarkan saja," tandas Fahmi.

Fahmi bukan satu-satunya tokoh senior Golkar yang mengkritik kepemimpinan Ical. Sebelumnya pendiri Golkar Suhardiman dan Ketua Dewan Pakar Golkar Siswono Yudhohusodo juga mempermasalahkan kepemimpinan Ical. Banyak desakan agar pemilik group Viva itu mundur dari Golkar.

Tapi Ical bergeming. Ia menegaskan, munas tetap digelar pada 2015. "Munas Golkar tetap 2015," kata Ical usai mengikuti buka puasa bersama di kediaman Menteri Koordinator Kesejahteraan Sosial (Menko Kesra) Agung Laksono, Jalan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu 23 Juli 2014. Menurut Ical, desakan Munas harus muncul dari pengurus DPD tingkat I yang memiliki suara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya