Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah barisan pemuda yang tergabung dalam organisasi sayap Partai Golkar menolak pemecatan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono dan Ketua DPP Partai Golkar Yorris Raweyai. Pemecatan itu dinilai tak sesuai AD/ART partai dan sebuah bentuk penzaliman terhadap kedua elite partai tersebut.
"Hal ini merupakan bentuk penzaliman DPP terhadap kader khususnya kepada Agung Laksono dan Yorris Raweyai," kata Ketua DPP AMPI Rosdinal Salim saat konferensi pers di kawasan SCBD, Kuningan, Jakarta, Minggu (10/8/2014).
Karena itu Rosdinal mendesak DPP Partai Golkar, agar mempertimbangkan kembali keputusan tersebut. Karena sayap ormas Golkar menilai, tidak ada pelanggaran organisasi apa pun yang telah dilakukan Agung, Yoris dan kader Golkar lainnya.
"Saya mengajak kader muda Partai Golkar untuk berpikir jernih, dan menolak pemecatan Agung Laksono dan Yorris Raweyai," ungkap dia.
Rosdinal juga mendesak Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie alias Ical memberikan pertanggungjawaban pemecatan elite Golkar dalam rapat pleno itu, dan mencabut keputusan pemecatan tersebut.
Sementara di tempat yang sama, Wakil Ketua DPP AMPI Sabil Rahman mengatakan, pemecatan itu mencerminkan aroganisasi elite dalam keputusannya tidak prosedural.
"Ini tidak memiliki dasar organisatoris yang memadai. Ini demoralisasi 2 tokoh yang didesain tanpa proses yang benar dan tak bisa dipertanggungjawabkan," ujar dia.
Sedangkan Ketua DPP barisan muda Kosgoro Paul Hutajulu menilai, pemecatan Agung dan kader Golkar lainnya hanya soal perbedaan pendapat politik dengan Ical. Padahal perbedaan pendapat merupakan sesuatu yang wajar dan tidak perlu dibesar-besarkan.
"Wacana perbedaan persepsi dalam organisasi wajar saja. Mungkin ini kalau di perusahaan tidak wajar, tapi kalau di organisasi wajar saja," ungkap dia.
Pemecatan Agung dan Yorrys menambah panjang daftar elite Golkar yang dipecat dari kepengurusan. Sebelumnya 3 elite Golkar juga dipecat, yakni Nusron Wahid, Poempida Hidayatullah dan Agus Gumiwang.
Selain itu juga ada kader Golkar lainnya yang mengalami nasib serupa, yakni politisi senior Golkar Zainal Bintang, Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan DPP Indra J Piliang.
Advertisement
Baca juga:
Agung Laksono Dipecat Golkar, MKGR: Aburizal Otoriter
Incar Kursi Ketum Golkar, MS Hidayat Cari Dukungan ke DPD
Fahmi Idris: Sikap Golkar...Tunggu Setelah 21 Agustus Nanti
(Ans)