Pastikan Bocah Korban Mutilasi di Riau, Orangtua Jalani Tes DNA

Dari pengakuan 4 tersangka, 5 bocah dan seorang lelaki paruh baya menjadi korban sodomi dan mutilasi yang dilakukan secara keji.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Agu 2014, 06:30 WIB
Dua keluarga yang kehilangan Putra mereka sejak Agustus 2013, menjalani tes DNA di Rumah Sakit Bhayangkara Riau.

Liputan6.com, Pekanbaru - 2 kerangka jasad masih tersimpan di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara, Pekanbaru, Riau. Dari pengakuan para tersangka, kedua jasad itu adalah kerangka dari bocah bernama Hamdi Al Ikhsan (10) dan Muhammad Akbar (9) yang dikabarkan hilang beberapa waktu lalu.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (11/8/2014), orangtua kedua bocah hilang itu menjalani tes DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) untuk memastikan apakah benar kedua bocah itu adalah korban mutilasi.

Dibutuhkan waktu sekitar 1 bulan untuk mengetahui hasil tes DNA, karena hasil sampel DNA dan kerangka korban akan dibawa ke Laboratorium Forensik Mabes Polri di Jakarta. Sebelumnya pihak kepolisian kesulitan mengidentifikasi kerangka, karena kondisi kerangka yang tidak lengkap dan rusak.

Dari pengakuan 4 tersangka, 5 bocah dan seorang lelaki paruh baya menjadi korban sodomi dan mutilasi yang dilakukan secara keji. Namun  belum semua jasadnya ditemukan, karena ada yang dibuang ke sungai.

Kini polisi mengharapkan informasi dari masyarakat, bila ada anggota keluarga yang hilang atau mengetahui pelaku untuk melaporkan ke pihak kepolisian. (Riz)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya