Pemecatan Waketum Panaskan Golkar? Akbar: Itu Dinamika Politik

Kisruh di tubuh Partai Golkar tak kunjung reda. Terakhir, partai berlambang pohon beringin itu memecat sang Wakil Ketua Umum, Agung Laksono.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 11 Agu 2014, 11:52 WIB
Akbar Tanjung (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kisruh di tubuh Partai Golkar tak kunjung reda. Terakhir, partai berlambang pohon beringin itu memecat sang Wakil Ketua Umum, Agung Laksono lantaran dinilai selalu berseberangan dengan jalan partai. Tak ayal, kondisi ini pun membuat suhu politik di internal semakin panas.

Menanggapi kondisi panas di partainya, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menilai hal itu sebagai dinamika politik yang biasa terjadi. Konflik-konflik semacam ini, menurut dia, pasti dialami setiap partai.

"Orientasi politik adanya konflik seperti yang dialami Partai Golkar itu satu dinamika yang ada," kata Akbar di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (11/8/2014).

Meski konflik di tubuh partai merupakan sesuatu yang lumrah, tetap harus diperhatikan dulu konfliknya. Kalau konflik itu bertentangan dengan jalan partai tentu menjadi sebuah kewajaran munculnya sanksi.

"Tapi kalau konflik itu melanggar aturan partai, prinsip perjuangan, partai lalu konflik itu lebih mengutamakan kepentingan kelompok tentu kepentingan partai yang kita utamakan," ujar dia.

Sementara itu, pemecatan terhadap Menko Kesra itu juga dikabarkan ilegal lantaran tak melewati proses rapat. Mengenai kemungkinan ini, Akbar menyatakan, akan mengonfirmasi dan mengklarifikasi segala kabar yang beredar.

"Coba dicek dulu. Saya dengar ada rapat. Tapi saya akan berhubungan langsung dengan Pak Aburizal Bakrie," tandas Akbar. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya