Liputan6.com, Jakarta Sejak diwawancara Just Alvin yang ditayangkan MetroTV, Marshanda kerap menuturkan bahwa dirinya mengonsumsi obat karena didiagnosis bipolar oleh dokter pribadinya, dr. Richard. Namun sejak Mei silam, aktris yang pernah merilis video unspoken ini mengaku telah berhenti minum obat.
Jika Caca-sapaan Marshanda benar menderita bipolar, apa yang terjadi bila Ia berhenti mengonsumsi obat?
Advertisement
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), dr. Danardi Sosromohardjo, SpKJ (K) menerangkan, seorang penderita bipolar yang berhenti minum obat dapat mengalami dua kondisi, gejala manik dan depresi.
"Penderita bipolar yang berhenti minum obat, bisa mengalami depresi dan manik. Saat manik, dia akan sangat bahagia, emosinya meletup-letup, bisa menyanyi-nyanyi, muncul ide-ide kreatif. Sedangkan saat depresi, dia bisa sangat sedih dan berujung pada upaya bunuh diri," jelasnya saat dihubungi Liputan6.com, Senin (11/8/2014).
Sebelumnya, Caca mengaku sejak didiagnosa bipolar pada 2009 lalu, ia bertahun-tahun minum anti depresan dan mood stabilizer. Tapi karena ia merasa dirinya tidak sakit, Ia memutuskan untuk berhenti minum obat pada Mei 2014. "Bulan Mei 2014 aku decide untuk stop. Awalnya ragu juga, karena pernah stop. Tapi aku tiba-tiba nangis. Sebelumnya susah tidur dan nafsu makan berkurang. Tapi sahabat aku bilang, stop Ca. Tapi kemarin (Mei 2014) saya tidak merasakan apa-apa. Kalau pengen nangis, dia (manajer) dengerin aja. I'm totally fine, aku pengen diterima aja, diterima dengan empati," ungkapnya.Sementara itu, mengutip dari berbagai sumber, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pernah menyebutkan bahwa obat untuk penderita bipolar perlu diminum seumur hidup karena akan menimbulkan efek mood yang tidak stabil.