Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan menyatakan, dua bulan lagi pembangkit listrik Tambak Lorok Semarang akan menggunakan gas. Hal itu seiring dengan selesainya pembangunan ruas pipa gas Gundih Cepu-Tambak Lorok.
Dahlan mengatakan, ruas pipa Gundih - Tambak Lorok yang mulai dibangun dua tahun lalu sudah selesai pembangunannya. Namun karena mesin sumur mengalami kendala maka perlu penyesuaian dalam waktu dua bulan.
"Pipanya sudah selesai. Kami teken dua tahun lalu. Tinggal gasnya belum bisa dialirkan karena mesin di sumur," kata Dahlan, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (11/8/2014).
Dahlan menambahkan, jika dalam dua bulan ke depan gas dari Gundih sudah bisa mengalir, maka pembangkit listrik yang berda di Tambak Lorok akan mengganti sumber energinya, yang sebelumnya menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi gas.
"Dalam waktu 2 bulan lagi di Tambak Lorok yang selama ini menggunakan solar pembangkit listriknya, nanti menggunakan gas," tutur Dahlan.
Selain digunakan untuk pembangkit listrik Tambak Lorok, gas tersebut akan diubah menjadi Copress Natural Gas (CNG) yang dimanfaatkan saat beban puncak, selain itu gas ini akan digunakan untuk melistriki Pulau Karimun Jawa.
"Gas ini sampai di Tambak Lorok sebagian dipakai oleh pembangkit listrik, sebagian di tampung dalam CNG yang untuk pembangkit listrik juga tetapi khusus untuk ticker ( pada jam 5 sore-10 malam) dan kepentingan listriknya besar sekali.
Advertisement
Sebagian lagi, nanti mini CNG akan dikirim ke Karimun Jawa untuk melistriki karimun Jawa. gasnya di kompres dimasukkan tabung dan dikirim ke karimun," tutup Dahlan. (Pew/Ahm)