Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak hal terkait perangkat teknologi yang sejauh ini dipercaya oleh para pengguna. Terkadang hal-hal tersebut dipatuhi benar, meskipun sesungguhnya tidak dapat dibuktikan secara ilmiah ataupun teknis.
Seperti pendapat yang mengatakan bahwa mengisi daya baterai ponsel semalam suntuk itu berbahaya, atau mengisi daya perangkat dengan charger perangkat lain bisa membuat perangkat Anda rusak. Apakah informasi-informasi seperti itu benar adanya?
Tentunya masing-masing pengguna memiliki pendapat sendiri. Ada yang mengamininya dengan patuh, ada pula yang acuh saja.
Untuk itu, laman Business Insider melakukan penyelidikan mendalam terkait 8 mitos umum dunia teknologi yang kebenarannya diragukan sebagai berikut:
Laptop MacBook bebas virus
1. Laptop MacBook bebas virus
Pada kenyataannya laptop MacBook besutan Apple juga rentan terserang malware ataupun virus. Awalnya Apple memang cukup optimis mengatakan bahwa laptop miliknya itu memiliki tingkat kemanan yang lebih baik dibandingkan perangkat jenis lainnya. Namun di tahun 2012 lalu mitos itu terbantahkan, ribuan laptop MacBook dilaporkan terjangkit virus Trojan.
Advertisement
Riwayat browsing dapat disembunyikan
2. Riwayat browsing Anda dapat disembunyikan
Ada kesalahan persepsi terkait fitur 'Incognito' (di Google Chrome) atau 'Private' (di Safari) yang tersedia di browser. Banyak pengguna yang menganggap bahwa dengan menyalakan fitur-fitur tersebut pada browser, maka riwayat browsing Anda tidak akan terdeteksi oleh siapapun.
Anggapan ini jelas salah. Pasalnya fitur-fitur tersebut tetap akan merekam jejak browsing Anda, hanya saja tidak ditampilkan secara rinci pada perangkat yang Anda gunakan.
Mengisi baterai semalam suntuk bisa rusak perangkat
3. Mengisi baterai semalam suntuk bisa merusak perangkat
Mungkin banyak yang mengamini mitos bahwa mengisi daya baterai semalam suntuk akan merusak ponsel. Namun pada kenyataannya secara teknis pendapat tersebut tak dapat dibuktikan. Sebab, berbagai ponsel modern yang saat ini beredar di pasaran sudah dibekali baterai jenis lithium-ion, yang secara otomatis dapat menghentikan proses pengisian daya bila baterai sudah terisi penuh.
Advertisement
Resolusi menentukan kualitas kamera
4. Resolusi menentukan kualitas kamera
Semakin besar resolusi megapixel yang diusung pada kamera, maka semakin baik pula foto yang dihasilkan. Ini adalah pendapat yang salah.
Menurut hasil penelitian, hasil foto dari kamera beresolusi 12 dan 8 megapixel tidak akan jauh berbeda. Kualitas gambar sebenarnya justru ditentukan oleh seberapa banyak sensor lensa mampu menangkap cahaya. Namun biasanya memang sensor cahaya yang lebih besar akan disajikan dengan resolusi megapixel yang besar pula.
Jangan mengisi baterai ponsel sebelum dayanya habis
5. Jangan mengisi daya baterai ponsel sebelum dayanya habis
Ini adalah mitos yang sangat populer di kalangan pengguna perangkat mobile. Padahal faktanya justru menunjukkan hasil sebaliknya.
Mengisi daya baterai ponsel sebelum penuh ternyata jauh lebih baik ketimbang harus menunggunya sampai benar-benar habis. Siklus pengisian daya akan menjadi lebih baik jika tidak dibiarkan habis terlebih dulu. Jika menunggu habis, baterai justru akan lebih bekerja keras untuk kembali ke kondisi normal.
Advertisement
Resolusi layar lebih besar, tampilan lebih menarik
6. Resolusi layar lebih besar, tampilan lebih menarik
Menurut seorang ahli yang berbicara pada situs berita teknologi Gizmodo, mata manusia tidak dapat membedakan detail tampilan lebih dari 300 pixel per inch (ppi). Ini artinya, seberapa pun besar resolusi yang disematkan pada layar perangkat, mata manusia tidak dapat membedakannya secara rinci, akan terlihat saja di mata manusia.
Contohnya bila kita sandingkan smartphone LG G3 yang beresolusi Quad HD 2560 x 1440 dan Samsung Galaxy S5 beresolusi 1920 x 1080. Dan hasilnya ternyata sama saja, tidak ada perbedaan mencolok yang terlihat secara kasat mata.
Anda tidak boleh mematikan (shut down) komputer setiap hari
7. Anda tidak boleh mematikan (shut down) komputer setiap hari
Kenapa ada sebagian orang yang bisa berpikir bahwa mematikan komputer secara berkala bisa merusak perangkat? Padahal menurut laman Lifehacker, komputer memang sangat butuh dimatikan secara berkala. Secara teknis terbukti bahwa ada beberapa komponen yang memang perlu diistirahatkan agar lebih awet.
Advertisement