Saksi Prabowo Ungkap Intervensi Aparat, Tapi Tidak Lihat Langsung

Saksi bernama Dadi Waluyo itu mengaku ada intervensi dari aparat keamanan setempat, baik sebelum Pilpres 2014 maupun saat rekapitulasi suara

oleh Taufiqurrohman diperbarui 12 Agu 2014, 11:49 WIB
Sidang perdana ini diketuai Hamdan Soelva dengan anggota Arief Hidayat, Patrialis Akbar, Maria Farida, Ahmad Fadlil Sumadi, Muhammad Alim, Anwar Usman, Aswanto dan Wahiduddin Adams, Jakarta, Rabu (6/8/14). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang saksi yang hadirkan kubu Prabowo-Hatta ke muka sidang Mahkamah Konstitusi (MK) mengungkap adanya intervensi aparat saat Pilpres 2014 di Dogiyai, Papua. Namun, ternyata dia tidak melihat langsung intervensi itu.

Saksi bernama Dadi Waluyo itu mengaku ada intervensi dari aparat keamanan setempat, baik saat sebelum pelaksaan Pilpres 2014 maupun saat rekapitulasi suara. "Ada Kapolres yang intervensi saat rekapitulasi. Intervensinya di antaranya kita melakukan gugatan, maka (ada) yang dibilang cukup," kata dia, Selasa (12/8/2014).

Namun, saat kuasa hukum Jokowi-JK, Taufik Basari menayakan apakah saksi ikut dalam seluruh proses Pilpres di Papua, Dadi mengaku tidak. "Apakah Anda ikut dalam proses pemilu dengan sistem noken atau ikat?" tanya politisi Partai Nasdem itu.

"Tidak pernah," jawab saksi Prabowo-Hatta.

Ketua Majelis Hakim Konstitusi Hamdan Zoelva pun langsung menyetop pemeriksaan terhadap Dadi. Alasannya, kesaksian berdasarkan kata orang lain tidak dapat dijadikan fakta persidangan.

"Saudara (saksi) kan tidak tinggal di Dogiyai. Ini saudara bercerita hanya berdsasarkan cerita, ini namanya sanksi de auditu, jadi tidak perlu diperdalam karena dia sendiri tidak tahu pasti. Dia cerita ke cerita ini. Dia kira-kira ini. Dia tidak tahu langsung," ungkap Hamdan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya