Harga Sayuran Naik Gara-gara Petani Gagal Panen

Usai lebaran, sejumlah harga sayuran di pasaran melonjak.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 12 Agu 2014, 15:01 WIB
(Liputan6.com/Johan Tallo )

Liputan6.com, Bogor- Beberapa sejumlah sayuran di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga sudah dirasa lebih dari sepekan usai Lebaran Idul Fitri .

Paska Lebaran ada kenaikan harga bahan pangan seperti pada cabai merah besar dari Rp 24 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp 30 ribu per kg, cabai merah keriting naik Rp 2.000 menjadi Rp 15 ribu per kg, cabai rawit hijau naik Rp 6.000 menjadi Rp 20 ribu per kg.

"Selain itu, harga bawang merah pun naik menjadi Rp 28 ribu per kg dari harga semula Rp 24 ribu per kg. Sedangkan bawang putih naik menjadi Rp 22 ribu per kg dari Rp 12 ribu per kg," ujar Memet pedagang sayuran di Pasar Cibinong, Selasa (12/8/2014).

Kemudian, lanjutnya, untuk harga kebutuhan pokok lain relatif stabil, seperti beras kualitas bagus Rp 10 ribu per liter, minyak goreng Rp 11.500 per liter, gula pasir Rp 11 ribu, tepung terigu Rp 7.000, daging ayam Rp 35 ribu, daging sapi Rp 95 ribu, dan gula merah Rp 13 ribu,” urainya.

Hal senada dikatakan pedagang lainnya, Basir, yang mengungkapkan alasan mengapa harga dari beberapa bahan pokok mengalami kenaikan usai Lebaran.

Di mana kenaikan harga diakibatkan musim kemarau yang akhirnya banyak petani yang gagal panen. Hal ini berimbas pada kenaikan harga pada beberapa jenis sayuran, seperti timun dan kol.

”Kenaikan timun dari Rp 3.000 menjadi Rp 8.000, sayur kol dari Rp 8.000 menjadi Rp 10 ribu per kg. Bahkan, untuk dua hari ini kita tidak jualan timun dan kol karena stoknya terbatas,” beber Basir.

(Bima Firmansyah/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya