Mahaguru Antivirus Rilis Situs Penampung Keluh Kesah Warga

Bagi perusahaan atau pemerintah, situs ini dapat dijadikan wahana positif untuk mengubah kebijakan sesuai dengan kebutuhan.

oleh Adhi Maulana diperbarui 13 Agu 2014, 12:11 WIB
John McAfee (bbc.co.uk)

Liputan6.com, Las Vegas - Nama John McAfee memang sangat populer. Selain terkenal sebagai pendiri perusahaan antivirus McAfee, John yang eksentrik ini pun sempat menjadi buronan karena didakwa menembak mati tetangganya di Amerika Utara.

Setelah menjual perusahaan antivirus McAfee besutannya ke Intel pada tahun 2011 silam, John hingga kini tetap setia berkecimpung di dunia teknologi. Kabar terkini pria asal Skotlandia berusia 68 tahun itu baru saja memperkenalkan situs baru ciptaannya di ajang konferensi hacker dunia, DefCon di Las Vegas. 

Situs anyar milik John ini benama www.brownlist.com. Situs ini sengaja diciptakan John untuk menampung keluh kesah, kritik, hingga unek-unek masyarakat terhadap perusahaan atau pemerintah.

Bagi perusahaan atau pemerintah, situs ini dapat dijadikan wahana positif untuk mengubah kebijakan sesuai dengan kebutuhan konsumen atau masyarakat.

"Jika Anda orang biasa, lalu ada perusahaan atau pemerintah yang menginjak-injak Anda, Anda mengemukakannya tapi kemudian keesokan harinya Anda justru malah memiliki masalah hukum. Jalan keluarnya adalah berkunjunglah ke situs kami," ungkap John seperti yang dikutip dari laman BBC, Rabu (13/8/2014).

Namun John pun mengingatkan, situsnya ini tidak saja menampung kemarahan para konsumen atau masyarakat. Melainkan ia pun berharap pengunjung situs dapat berbagi solusi agar masalah yang ada lebih mudah diselesaikan.

"Kami tahu bahwa motivator terkuat dalam perilaku manusia adalah kemarahan. Hal itu pula yang menghancurkan masyarakat, keluarga, dan individu. Kami juga tahu bahwa kita kehilangan kekuatan karena diambil perusahaan besar dan pemerintah kuat. Brownlist merupakan cara untuk mngambil kembali kekuatan Anda. Kami bisa membantu mengembalikan masyarakat kendali atas kehidupan mereka," jelas John.

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya