Liputan6.com, Bogor - Reporter: Gautama
Ingin mencari sepatu murah namun nyaman dan tetap trendi?, kini Anda tidak perlu lagi perlu ke toko. Cukup dengan membuka internet, Anda bisa mendapatkan sepatu buatan lokal yang kualitasnya tak kalah dibandingkan produk impor.
Advertisement
Atau jika kebetulan lewat ke wilayah Bogor, sambangi saja toko yang berlokasi di Graha Kartika Pratama Cluster Srikandi, Blok DD2 nomor 14 Cibinong – Bogor.
Di sana, dua perempuan energik yang bersahabat sejak bangku kuliah mendirikan usaha online shop sepatu berjuluk Bogoriginal. Mereka adalah Astiti Puriwigati (Putie) dan Ditta Harakita (Ditta).
Mimpi awal dibangunnya usaha ini, bermula dari kecintaan dan keinginan besar lebih memperkenalkan produk sepatu buatan Bogor kepada masyarakat luas.
Ini pun dituangkan dengan nama usaha 'Bogoriginal' yang berarti produk asli buatan Bogor. Minat pada fashion ditambah kejelian menangkap peluang mengantar keduanya menuai kesuksesan materi tak sedikit.
Berikut penuturan mereka kepada tim Liputan6.com, Gautama saat menyambangi di tokonya di Bogor, beberapa waktu lalu:
Awal mula usaha
Perjalanan usaha mereka dirintis pada akhir 2012. Kala itu mereka masih berstatus pekerja biasa sekaligus ibu rumah tangga. Kesibukan kerja membuat keduanya merasa kurang fokus mengurusi rumah tangga.
Dari sini, Putie dan Ditta memutuskan membangun satu usaha dan keluar dari pekerjaan. Mereka merasa cocok karena sama-sama saling memahami sebagai sahabat. Pilihan jatuh pada kerajinan sepatu yang banyak dikerjakan perajin di tempat mereka tinggal.
Melihat kualitasnya yang cukup baik, mereka kemudian menilai bahwa produk itu layak dipasarkan lebih luas. Mulailah mereka serius menekuni bisnis sepatu asli buatan Bogor.
"Nama Bogoriginal karena kami ingin memperkenalkan sepatu buatann Bogor ke masyarakat dari ujung Indonesia hingga Papua bahwa banyak sepatu dari Bogor," ujar Putie.
Dengan modal awal Rp 400 ribu kemudian naik menjadi Rp 15 juta, mereka mulai memproduksi sepatu dengan melibatkan perajin sepatu di Bogor.
Awalnya, pemasaran sepatu dilakukan melalui teman terdekat dulu, kemudian diperluas melalui sistem penjualan online dengan target market perempuan muda. Tak lupa memanfaatkan seperti Facebook, Twitter dan lainnya. Kini mereka memakai sistem reseller.
Tak dinyana, sepatu-sepatu cantik produk dalam negeri ini banyak diminati, hingga usaha yang baru dimulai pertengahan 2012 ini sudah balik modal hanya dalam hitungan bulan saja. Hingga kini mereka pun telah memiliki satu toko di wilayah Darmaga Bogor.
Sistem Pemasaran
Karena ingin menyasar semua kalangan, harga jual sepatu Bogoriginal ini cukup terjangkau. Mulai dari Rp 65 ribu sampai Rp 235 ribu per pasang. Jenisnya pun beragam dari sandal flat, high heel maupun wedges.
Kini mereka juga memiliki ciri khas, dengan mengembangkan lini baru khusus untuk memproduksi sepatu pesanan dengan label Edrea Harakita.
Dalam pembuatan sepatu ini, mereka dibantu 12 pekerja. Terdiri dari 8 pegawai di gudang, 4 sebagai customer service dan 4 orang di bengkel produksi.
Untuk omzet, mungkin kini mereka tak menyesal meninggalkan pekerjaan karena uang di tangan sudah mencapai Rp 100 juta sampai Rp 300 juta. Dengan omzet sebesar itu mereka mengantongi untung Rp 50 juta sampai Rp 100 juta. Sangat fantastis bukan.
Lalu apa yang membuat usaha mereka sukses?. Ditta menuturkan itu karena mereka tetap menjaga kepercayaan konsumen. Dengan memproduksi barang dengan kualitas yang baik dan mampu mengirimkannya tepat waktu.
"Untuk model kita banyak dan ini biasanya mengacu pada model sepatu yang nyaman digunakan sehari-hari. Dulu kita jual sepatu hak tinggi dan cantik tapi ternyata menyakitkan. Jadi kita melakukan survey dan tahu kalau yang banyak diminati adalah yang empuk, desain nyaman di kaki. Jadi kita banyak fokus di sana," jelas dia.
Mimpi ke depan
Bukan usaha jika tanpa halangan. Ditta mengaku kendala pada usaha ini adalah persaingan yang kian ketat karena banyak online yang menawarkan produk serupa. "Tapi kami mengubah kendala jadi peluang," beber Ditta.
Dengan kesuksesan yang diraih tak membuat keduanya berpuas diri. Mereka bercita-cita kian melebarkan sayap usaha tak hanya di Tanah Air, jika perlu menembus pasar mancanegara.
"Kami ingin kerjasama dengan pemda untuk mebangkitkan produk lokal. Bukan hanya di RI tapi negara lain." kata Ditta.(Tama/Nrm)