Jokowi Masih Pertimbangkan Keberadaan Wakil Menteri di Kabinetnya

Jika dinilai membebani anggaran negara, tidak menutup kemungkinan posisi wakil menteri akan dihapuskan di Kabinet Jokowi-JK.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Agu 2014, 18:21 WIB
Jokowi yang sudah bersiap di depan pintu Balai Kota, langsung menyambut kedatangan Kishida, Jakarta, Selasa (12/8/14). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo menyatakan masih mempertimbangkan posisi sejumlah Wakil Menteri (Wamen) untuk kabinetnya. Jokowi juga menilai beban setiap kementerian berbeda-beda. Maka tidak semua kementerian memerlukan wamen.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (12/8/2014), namun Jokowi tidak menjelaskan kementerian mana saja yang membutuhkan wamen dan yang tidak.

Selain itu, Jokowi juga mempertimbangkan faktor anggaran. Apabila keberadaan wamen dinilai memberatkan anggaran negara, maka tidak menutup kemungkinan posisi tersebut akan dihapuskan.

"Kalau memang membebani anggaran, nantinya bisa saja dihilangkan semuanya. Atau bisa saja hanya 1 atau 2 kementerian yang akan diberikan wamen" kata Jokowi usai menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Jepang YM Fumio Kishida di Balaikota DKI Jakarta.

Sebagaimana diketahui, presiden diperbolehkan mengangkat seorang wamen di kementerian yang dianggap memiliki beban lebih berat. Namun wamen bukanlah anggota kabinet karena merupakan jabatan karier bukan jabatan politik seperti menteri. (Mvi)

Baca juga:

Temui Jokowi, Menlu Jepang Keluhkan Larangan Ekspor Bahan Mentah

Jokowi Bertemu 8 Bupati Bahas Pembangunan Daerah

Relawan Berharap Kabinet Jokowi-JK Diisi Tokoh dari Luar Parpol

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya