Atasi Jet Lag dengan 4 Langkah Berikut

Kurangi dampak jet lag saat bepergian dengan perbedaan waktu lebih dari lima jam lewat empat hal berikut.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 13 Agu 2014, 12:00 WIB
Kurang tidur akan membuat kita mengalami kesulitan dalam mengingat suatu hal, dan lebih sering untuk mengatakan sesuatu yang palsu.

Liputan6.com, Jakarta Saat bepergian ke suatu tempat yang memiliki perbedaan zona waktu yang sangat mencolok, jet lag sering dialami para pelancong.

Tak hanya mengubah jam tidur, jet lag pun bisa membuat pusing kepala, sembelit, diare, jam makan di waktu yang tidak tepat dan mudah marah. Dan biasanya ini terjadi pada pelancong pergi ke tempat dengan perbedaan waktu lima jam dari tempat asalnya.

Kurangi dampak jet lag saat bepergian dengan lakukan empat hal berikut seperti dilansir laman Daily Mail, Selasa (12/8/2014).


Ubah jam tidur

1. Ubah jam tidur sebelum bepergian
Sesuaikan jam tidur sebelum perjalanan untuk menghindari jet lag. "Jika Anda bepergian ke arah timur tidur lebih awal dan bangun cepat lebih dua-tiga hari sebelum hari penerbangan. Namun jika pergi ke barat, tunda waktu tidur bisa membantu," ujuar James Waterhouse, prose ritme biologis tubuh dari Liverpool John Moores University.

Saat memulai penerbangan, sudah mulai atur waktu dengan lokasi tujuan dan sesuaikan waktu tidur selama perjalanan sesuai tempat tujuan tambah Profesor Waterhouse. Untuk tetap terjaga selama perjalanan, coba hisap potongan lemon.

2. Puasa 12 jam
Puasa selama 12-16 jam sebelum tiba di tempat tujuan namun tetap minum membantu mengatur jam makan saat sesampainya di tempat tujuan menurut studi Harvard University tahun 2008.


Pilih pesawat penerbangan anti jet lag

3. Tidur 4 Jam di malam pertama
Sesampainya di tempat tujuan disarankan untuk tidur cukup selama empat jam saja. Ini membantu pada keesokan harinya menjalani tidur dengan normal.

4. Pilih pesawat penerbangan yang tepat
Pesawat baru seperti Boeing Dreamliner dan A380 dirancang dengan fitur-fitur yang diklaim mengurangi jet lag. Oksigen di dalam pesawat diatur sedemikian rupa, sehingga meningkatkan oksigen dalam darah dan otak sehingga mengurangi kelelahan dan sakit.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya