Minim Sentimen, IHSG Bakal Menguat Terbatas

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran support 5.090 dan resistance 5.150 pada Rabu pekan ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 13 Agu 2014, 06:20 WIB
Ilustrasi IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Tidak adanya sentimen yang kuat, membuat gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung akan mengalami penguatan terbatas pada perdagangan saham Rabu (13/8/2014).

"Sebenarnya tidak ada berita signifikan, karena proyeksi ke depan cukup bagus untuk sementara waktu. Jadi kalau kita lihat investor kembali melakukan pembelian pada saham-saham yang seminggu terakhir mengalami penurunan. Jadi mengalami akumulasi," kata Analis PT MNC Securities, Reza Nugraha saat dihubungi Liputan6.com, yang ditulis Rabu pekan ini.

Ia mengatakan,faktor tren menghijau bursa saham Asia akan mempengaruhi laju IHSG. Hal itu dikarenakan meredanya konflik geopolitik Rusia-Ukraina.

"Saat ini Asia mengikuti kondisi Amerika membaik, bursa Eropa atau Amerika sedikit naik akibat Ukraina mereda tensi geopolitiknya," ujar Reza.

Namun demikian, menurut Reza, penguatan IHSG yang cenderung tinggi dalam beberapa terakhir menjadi penghambat laju IHSG. Para investor akan memanfaatkan hal tersebut  sebagai momen ambil untung.

"Kecenderungan indeks ada profit taking cukup besar karena penguatan tersebut," tambahnya.

Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, Reza memproyeksi IHSG berada pada level support 5.090. Sedangkan resistance berada pada level 5.150.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, gerak ISHG masih memungkinkan berada di zona hijau. Sentimen politik global masih menjadi tenaga pendorong IHSG.

"Penarikan pasukan Rusia diperbatasan dan Rusia bekerja sama dengan Palang Merah untuk bantuan kemanusiaan untuk Ukraina," kata Hans.

Dia juga mengatakan, sentimen positif juga berasal dari genjatan selama 72 jam di Gaza. Serta bantuan Amerika untuk pemerintah Irak lewat serangan udara dalam menghalau ISIS.

"Itu menjadi sentimen positif Minggu ini," imbuhnya.

Namun kata dia, laju indeks memungkin tertahan. Hal tersebut dikarenakan adanya kemungkinan Rusia tak serius atau tak benar-benar menarik sebanyak 45 ribu pasukannya di perbatasan Ukraina.

"Untuk resistance IHSG di 5.155-5.165 sedangkan support berada di level 5.113 dan batas bawah di 5.087," tukasnya.

Reza memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT). (Amd/Ahm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya