Liputan6.com, Riau - Pihak keluarga korban mutilasi menunggu dengan cemas hasil forensik dan tes DNA kerangka korban pembunuhan berantai di Kabupaten Bengkalis, Riau.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (13/8/2014), duka pun merebak di kediaman pasangan Efi dan Delfan, yang terletak di Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau. Sejak setahun lalu keduanya telah dirundung ketidakpastian sejak putera mereka, M. Akbar, yang baru berusa 9 tahun tak kembali ke rumah seusai sekolah.
Terkuaknya kasus pembunuhan berantai membuat susana kian keruh, apalagi tersangka MD mengakui bahwa salah satu korbannya adalah M. Akbar. Hal ini diperkuat temuan jasad bocah di kilometer 10, Mandau, Riau. Efi, sang ibu, tetap menyimpan secuil harapan buah hatinya masih hidup.
Kasus disorientasi seksual yang berujung dengan memutilasi korban itu juga menyisakan kesedihan bagi keluarga Soetrisno dan Murni. Putera mereka M. Hamdi Al Ikhsan (10), tak pernah kembali ke rumah sejak 2 Agustus 2013 lalu.
Kerangka yang diduga sebagai M. Hamdi itu juga tengah diteliti di Mabes Polri. Selain kedua korban yang identitasnya masih diteliti itu, ada 5 korban tewas lainnya di tangan gerombolan beranggotakan 4 pembunuh berantai dari Siak. (Yus)
Advertisement
Baca juga:
Polisi Hanya Temukan Sandal Korban Ketujuh Mutilasi di Riau