Liputan6.com, Solo - Tim gabungan TNI AU dari Pangkalan Udara (Lanud) Adi Soemarmo, Solo dan Lanud Adi Sucipto, Yogyakarta telah selesai mengevakuasi pesawat latih yang jatuh di persawahan milik warga di Sukoharjo, Jawa Tengah. Selanjutnya, badan pesawat tersebut diangkut menuju Yogyakarta untuk dilakukan penyelidikan di Lanud Adi Sucipto.
"Semua proses evakuasi pesawat latih yang jatuh pada hari kemarin (Selasa 12 Agustus 2014) di sawah di Kampung Jogodayoh, Sukoharjo telah selesai dilakukan pada hari ini," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Adi Soemarmo, Solo, Kapten TNI Sus Rindar melalui sambungan telepon, Rabu (13/8/2014) malam.
Ia menjelaskan semua proses evakuasi telah selesai dilaksanakan hingga Rabu sore tadi. Sekarang tim dari TNI AU sudah meninggalkan lokasi jatuhnya pesawat latih jenis Bravo di sawah di Sukoharjo.
"Evakuasi dinyatakan telah clear semua pada pukul 17.00 WIB tadi. Garis police line di sekitar lokasi jatuhnya pesawat juga sudah dilepas semua," ujar dia.
Selanjutnya, menurut Sus Rindar, pesawat latih bernomor lambung AS 202 Bravo milik TNI AU Lanud Adi Soemarmo itu dievakuasi dengan diangkut menggunakan truk menuju Lanud Adi Sucipto, Yogyakarta. Ada 3 truk dikerahkan untuk membawa bagian-bagian pesawat yang sudah dicopot.
"Yang dilepas adalah bagian bodi pesawat, engine dan bagian sayap. Semuanya diangkut dengan truk menuju Yogyakarta," papar dia.
Pesawat Dikandangkan
Sementara, Komandan Lanud Adi Sucipto, Yogyakarta, Marsekal Pertama TNI Agus Munandar mengatakan, jatuhnya pesawat latih jenis Bravo itu menyebabkan pihaknya memutuskan untuk sementara waktu tidak menerbangkan pesawat jenis tersebut. Pesawat buatan Swiss tersebut itu akan diterbangkan lagi setelah tim menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat.
"Ada 10 pesawat jenis Bravo yang ada di Lanud Adi Soemarmo, Solo. Pesawat itu tidak diterbangkan dulu sembari menunggu hasil penyelidikan," kata dia ketika ditemui wartawan di lokasi jatuhnya pesawat di Sukoharjo, Rabu.
Ia mengungkapkan pula, sekalipun menghentikan penerbangan pesawat latih jenis Bravo, pesawat latih jenis lainnya tetap diperbolehkan terbang untuk latihan para siswa.
"Selain pesawat jenis Bravo, masih ada pesawat jenis lainnya seperti Charlie dan lainnya. Pesawat Bravo memang biasanya digunakan untuk latihan dasar penerbangan bagi siswa pemula," ujar Agus.
Meski sempat terjadi musibah jatuhnya pesawat latih pada Selasa silam, menurut Agus pihaknya memastikan jika proses pendidikan penerbangan tetap berjalan seperti biasanya. "Pendidikan tidak terganggu, tetap berjalan," ucap Agus.
Terkait proses evakuasi pesawat latih tersebut dari lokasi jatuhnya di persawahan milik warga, ia mengatakan bahwa proses evakuasi telah dilakukan oleh tim gabungan dari TNI Lanud Adi Soemarmo dan Lanud Adi Sucipto. Untuk memudahkan proses evakuasi, maka mesin dan sayap pesawat dicopot.
Proses evakuasi dengan pencopotan berbagai bagian pesawat itu dilakukan oleh tim khusus dari Skuadron Teknik 043 Lanud Adi Sucipto, Yogyakarta.
Baca juga:
Jatuh di Sawah, Pesawat Latih TNI Mulai Dievakuasi
Pesawat Jatuh, Capres Brasil Eduardo Campos Tewas
Tim SAR Perluas Pencarian Pesawat Jatuh di Pantai Cisaar Sukabumi
Advertisement