Terlibat Tawuran, Siswa SMK Bernama Oka Tewas Disabet Celurit

Sutarjo menjelaskan, selain Oka ada satu korban lagi, Muhammad Fadli. Beruntung, Fadli dapat diselamatkan meski mengalami luka yang sama.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 14 Agu 2014, 07:54 WIB
Ilustrasi garis polisi (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pelajar SMK Adi Luhur, Oka Wira Satya harus meregang nyawa di tangan lawannya saat terlibat tawuran dengan SMA Budi Murni di kawasan Hek, Jakarta Timur. Adi tewas akibat luka sabetan celurit yang mendarat di punggung dan kepalanya.

"Korban tewas karena terkena sabetan celurit pada kepala bagian belakang dan punggung," kata Kapolsek Makasar Kompol Sutarjo, Rabu 13 Agustus 2014 malam.

Setelah mendapat sabetan celurit, Oka sempat dirawat di Rumah Sakit Haji, Pondok Gede. Akibat luka parah yang diterimanya, nyawa pelajar SMK itu tak tertolong.

Sutarjo menjelaskan, selain Oka ada satu korban lagi, Muhammad Fadli. Beruntung, Fadli dapat diselamatkan meski mengalami luka yang sama dengan Oka. Sutarjo pun menjadikan Fadli sebagai saksi atas kasus ini.

"Saksi ini juga salah satu korban pembacokan, tetapi dia berhasil selamat setelah dievakuasi ke rumah sakit," tutur Sutarjo.

Selain untuk mendalami penyebab terjadinya tawuran berujung maut, pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui pelaku pembacok Oka hingga menyebabkan siswa kelas X itu tewas.

"Ini masih proses lidik, kita belum tahu siapa pelakunya," ungkap dia.

Sementara itu, bibi Oka, Susi mengatakan keponakannya itu baru masuk sekolah selama 3 hari setelah libur Lebaran dan menjalani masa orientasi sekolah. Guru sekolah pun belum banyak yang mengenali Oka.

"Dia kan baru masuk 3 hari. Habis MOS. Gurunya juga belum banyak yang kenal," kata Susi di rumah di Jalan Skuadron, Makasar, Jakarta Timur.

Susi mengatakan, dirinya baru mengetahui keponakannya itu menjadi korban tawuran saat pulang kerja. Ia pun langsung berangkat ke RS Haji tempat Oka dirawat.

"Saya ditelepon masih di RS Haji. Pas sampai sana setelah magrib sudah meninggal dan dibawa ke RS Polri Kramat Jati," ungkap Susi.

Susi mengaku tidak tahu persis kronologi kejadian tawuran yang menimpa Oka. Tapi, berdasarkan informasi yang didapatnya, Oka tiba-tiba saja diserang sekelompok pelajar saat melintas kawasan Hek, Jakarta Timur.

"Anak mana juga saya nggak tahu. Saya cuma minta polisi bisa cari pelakunya, tangkep, pokoknya diusut tuntas," tandas Susi.

Setelah menjalani pemeriksaan di RS Polri Kramat, rencananya Oka akan disemayamkan di rumah duka yang berada di RT 02 RW 03 Kampung Makasar, Makasar, Jakarta Timur. Rencananya, korban akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur, Kamis (14/8/2014) pagi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya