Liputan6.com, Timika - Kegiatan sebagian sekolah di Kota Timika, Papua, diliburkan setelah terjadinya bentrok antarwarga yang menewaskan beberapa orang pada Rabu 13 Agustus kemarin.
"Hari ini tidak ada aktivitas belajar-mengajar di sekolah. Kami sudah perintahkan siswa untuk pulang dan belajar di rumah masing-masing karena situasi Timika masih rawan," ujar salah satu guru di Sekolah Yayasan Tabita Sion di bilangan Timika Indah, Kamis (14/8/2014) pagi.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Timika, SMP YPPK Santo Bernadus, Sekolah Dasar (SD) YPPK Tiga Raja, SD Negeri Kwamki II, dan SMA Negeri I Timika juga sepi, tidak ada kegiatan belajar mengajar.
"Saya sudah memantau aktivitas belajar-mengajar di sekolah-sekolah. Kelihatan sebagian besar sepi dan tidak ada aktivitas, kantor-kantor pemerintah juga sepi," ujar Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Mimika, Nilus Leisubun.
Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Mimika memang telah menginstruksikan sekolah dapat menerapkan kebijakan yang dianggap perlu untuk mengantisipasi kerawanan keamanan lingkungan di sekitar sekolah.
Jika situasi keamanan lingkungan sekitar sekolah tidak memungkinkan untuk belajar-mengajar maka sekolah diminta tidak memaksakan diri melakukan kegiatan belajar-mengajar.
"Silahkan para kepala sekolah mengambil langkah sesuai kondisi di lingkungan sekolahnya karena mereka yang paling mengetahui. Jangan dipaksakan jika tidak memungkinkan," ujar Nilus.
Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Mimika juga berpesan kepada pengurus sekolah agar menjaga dan mengawasi para siswa yang terlanjur datang ke sekolah serta menghubungi orangtua murid untuk menjemput mereka.
"Jangan dibiarkan anak-anak pulang sendiri-sendiri ke rumah. Kewajiban sekolah untuk mengawasi para siswa dan menghubungi orangtua murid," katanya.
Situasi keamanan di Timika memanas setelah jenazah Korea Waker, Kepala Suku Dani, ditemukan di sekitar Jembatan Kali Merah Kampung Logpon, Pigapu, Senin 11 Agustus lalu.
Setelah kejadian itu, 5 warga Timika tewas dibunuh oleh sekelompok orang dan pada Rabu siang kemarin. Hingga petang kemarin, sekelompok warga bersenjatakan panah, parang dan tombak menyerang kompleks pemukiman warga di kawasan Gorong-gorong hingga Jalan Sosial Kebon Sirih.
Sepanjang Rabu malam hingga Kamis dini hari, Kota Timika sepi. Warga takut keluar malam dan memilih tinggal di rumah mereka masing-masing.
Beberapa warga tampak berjaga-jaga di sekitar kompleks permukiman mereka karena khawatir akan ada serangan dari kelompok lain. (Ant)
Antisipasi Bentrok Susulan, Sekolah di Timika Diliburkan
Jika situasi keamanan lingkungan sekitar sekolah tidak memungkinkan untuk belajar-mengajar, pihak sekolah diminta tidak memaksakan diri.
diperbarui 14 Agu 2014, 09:35 WIB(Liputan6 TV)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
309 Ribu Orang Menyeberang ke Sumatera saat Libur Nataru 2024/2025
4 Tips Mudah dari Ustadz Adi Hidayat agar Sholat Subuh Tidak Kesiangan
6 Potret Kafe Bertema Hujan yang Turun Setiap 15 Menit, Sajikan Panorama Unik
Tradisi Raissa Ramadhani Sambut Tahun Baru, Bongkar Rencana Besar di 2025
Plt Kadis PUTR Toba Sofian Sitorus Diculik Usai Antar Anak Sekolah, 3 Terduga Pelaku Ditangkap
Bapak-bapak di China Rela Botak Demi Galang Dana untuk Anak Mereka yang Menderita Kanker
Ada Kebijakan Opsen Baru, Makassar Pede Raih PAD Rp 2 Triliun di 2025
VIDEO: Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka KPK, Begini Tanggapan Jokowi
Meluncur April 2025, Ini Bocoran Harga Jaecoo J7 di Indonesia
Mengungkap Sejarah Perayaan Tahun Baru di Dunia, Tradisi Unik Sejak Zaman Kuno
Kaleidoskop 2024: PDNS 2 Kena Serang Ransomware, Layanan Publik Sempat Lumpuh
Nataru, Pertamina Jamin Ketersediaan BBM dan Gas LPG di Banyuwangi