Liputan6.com, Jakarta Pengusaha menyambut baik peredaran uang cetakan baru atau yang disebut dengan uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perdagangan dan Kerjasama Ekonomi Internasional Chris Kanter mengatakan bahwa dengan penyebutan uang NKRI ini akan memperkuat penggunaan uang tersebut di dalam negeri terutama di wilayah perbatasan.
"Ini bagus, karena intinya mungkin untuk menguatkan mata uang kita didalam negeri sendiri, makanya disebut dengan uang NKRI," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Dia menjelaskan, dengan peredaran uang cetakan baru ini diharapkan bisa membuat tingkat peredaran uang palsu di Indonesia semakin kecil.
"Ini bagus untuk mencegah peredaran uang palsu, dan bagaimana pun kita kan tidak boleh berhenti untuk menambah inovasi agar tidak bisa dipalsukan. Kalau ada yang tingkat security-nya lebih baik kenapa tidak dicoba," katanya.
Meski demikian, Chris juga mempertanyakan soal rencana redenominasi rupiah yang sempat ramai diperbincangkan beberapa waktu lalu. Menurutnya hal tersebut lebih penting daripada pemerintah mencetak uang baru.
"Tetapi yang lebih penting soal redenominasi, apakah itu akan akan tetap dilaksanakan. Konteks itu lebih penting. Karena mata uang kita termasuk yang terlalu besar, sehingga tidak efektif. Itu yang memang harus untuk diputuskan apakah akan tetap dilaksanakan atau tidak," jelas dia.
Chris menilai, redenominasi rupiah akan lebih banyak membawa dampak positif bagi Indonesia dan hal ini telah sukses dilakukan oleh Turki.
"Kalau dilihat itu sepertinya memang menjadi keharusan. Melihat dampak dari negara yang sudah melakukannya, lebih banyak manfaat yang bisa didapatkan seperti yang dilakukan oleh Turki. Kalau tidak angka nominal kita terlalu besar," tandasnya. (Dny/Ndw/igw)
Penting Mana: Uang Baru NKRI atau Redenominasi Rupiah?
Pengusaha menyambut baik peredaran uang cetakan baru atau yang disebut dengan uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
diperbarui 14 Agu 2014, 10:18 WIBIlustrasi Pantau Rupiah (Liputan6.com/Andri Wiranuari)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tantang Port FC di ACL 2, Persib Bandung Berkekuatan 20 Pemain
China Tawarkan Atraksi Ekstrem Baru, Nikmati Pemandangan dari Tangga Langit Setinggi 1.524 Meter
Sah! BPN Berikan Hak Pakai Lahan 145,89 Ha ke Subholding Upstream Pertamina Group*
Melimpah di Indonesia, Gas Bumi jadi Penunjang Transisi Energi
Kebiasaan Ngemil Ini Ternyata Bisa Picu Diabetes, Hindari Makanan Tersebut
BPOM Ciduk 16 Produk Kosmetik Palsu, Tersebar di Jakarta hingga Makassar
5 Arti Mimpi Pingsan dalam Islam, Cerminkan Kondisi Psikologis Seseorang
Tips Pintar Bahasa Inggris: 41 Cara Efektif Kuasai dalam Waktu Singkat
Saksikan Sinetron Luka Cinta Episode Selasa 26 November 2024 Pukul 21.30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Polri Pecat AKP Dadang, Kabag Ops Solok Selatan yang Tembak Mati Kasat Reskrim
Menaker Yassierli Serukan Inovasi Preventif untuk Perluasan Kepesertaan Jaminan Sosial
Anos dari Anime Apa: Mengenal Karakter Raja Iblis Terkuat