Liputan6.com, Jakarta - Kapolres Nabire AKPB Tagor Hutapea membenarkan Bupati Dogiyai, Papua Thomas Tigi mengarahkan pemilih untuk memilih Prabowo-Hatta dengan iming-iming uang. Kuasa hukum Prabowo-Hatta Maqdir Ismail menjelaskan, apa yang disampaikan oleh bupati itu tak bisa mempengaruhi perubahan suara.
"Kalau itu betul, itu tidak akan pengaruh dengan hitung suara, itu kan ada saat rekapitulasi, apapun itu nggak akan ada gunanya," ujar Maqdir di Gedung MK, Jakarta, Rabu (14/8/2014).
"Ini konteksnya kan setelah pemilihan, nggak ada pengaruhnya," tambah dia.
Maqdir malah berkelit bukan ajakan bupati yang menjadi masalah, melainkan soal distribusi logistik. Ia melihat ada ketidaksinkronan antara KPUD dengan polisi terkait distribusi tersebut.
"Kemarin KPU bilang itu diserahkan ke pihak ketiga (dengan proses tender), kalau polisi itu kan penyelenggara negara. Kita akan lihat bukti- proses pemenangan tender," ujar Maqdir.
Sebelumnya, Kapolres Nabire AKBP Tagor Hutapea menyampaikan logistik telah didistribusikan dengan kawalan personelnya. Sampai dekat waktu pemilihan, logistik diketahui sudah sampai. Namun saat detik-detik akhir, baru diketahui logistik tidak diterima di 2 distrik Dogiyai, yakni di Mapia Barat dan Mapia Tengah.
Tagor membenarkan pula keterangan Ketua KPU Dogiyai Didimus Dogomo terkait adanya ajakan bupati di daerah tersebut untuk memilih Prabowo-Hatta demi mendapat uang. Namun masyarakat marah.
"Suara Prabowo itu ada, lalu ditarik kembali semua suara itu. Untuk yang menyampaikan itu banyak orang ngomong, dari PPD sampai warga masyarakat. Kami sudah filmkan," kata Tagor.
Tagor menjelaskan, ketika marah, warga dan penyelenggara pemilu setempat langsung menggelar rapat pleno di luar gedung.
Advertisement
"Dipimpin oleh Ketua KPUD, ada Panwas, DPR, disaksikan saya dan Komandan Kodim, serta TNI-Polri yang ada di Dogiyai. Masing-masing per distrik sampaikan hasil rekapitulasi tingkat PPD. Mereka bacakan apa yang direkap dan sampaikan ke Ketua KPUD. Mereka sampaikan, suara pada Pak Prabowo pada pencoblosan tanggal 9 ditarik kembali," papar Tagor. (Sss)