Wildan 'Pengantin' Bom ISIS Bercita-cita Mati Syahid

In'am menuturkan, adiknya memilih syahid di lokasi konflik sesungguhnya. Sebab, tak mau merepotkan negaranya.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 14 Agu 2014, 15:42 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Wildan Mukhollad muncul sebagai salah satu WNI yang tewas dalam serangan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) di Suriah. Dia bukanlah korban biasa. Pemuda tersebut merupakan salah satu pelaku bom bunuh diri.

Keluarga pemuda asal Lamongan, Jawa Timur ini sudah pasrah dengan kematian Wildan. Sebab, mati syahid merupakan salah satu cita-cita Wildan.

"Dia cita-cita memang syahid di sana," kata kakak Wildan, Muhammad In'am saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (14/8/2014).

In'am menuturkan, adiknya memilih syahid di lokasi konflik sesungguhnya. Sebab, tak mau merepotkan negaranya. "Dia nggak mau ngerepotin bangsa. Jadi dia lebih pilih syahid di sana. Setiap disuruh pulang pasti nggak mau," lanjut In'am.

Ternyata keinginan itu terwujud. Wildan meninggal saat bergabung dalam ISIS. Keluarga mendapatkan kabar kematian pria kelahiran 1995 itu pada 14 Februari 2014 lalu.

"Jadi intinya dia ingin memerangi zionis. Tidak peduli tempatnya di mana. Mungkin kalau tidak ketemu dengan ISIS pasti dia sudah ke Palestina," tandas In'am.

Wildan diketahui menjadi martir ISIS setelah Kapolri Sutarman mengungkapkan, 56 WNI berada di Suriah dan menjadi pendukung ISIS. Di antara mereka, 4 orang diketahui tewas dan ada yang menjadi eksekutor bom bunuh diri. ISIS merupakan kelompok gerakan radikal yang dipimpin bekas salah satu ketua kelompok teroris Al Qaeda di Irak, Abu Bakr Al-Baghdadi. Hanya sedikit yang mengetahui Baghdadi. Tapi dia diyakini lahir di Samarra, bagian utara Baghdad pada 1971.

Sebelum bergabung dengan Al Qaeda, Baghdadi merupakan anggota pemberontak di Irak setelah Negara Seribu Satu Malam itu diinvasi oleh Amerika Serikat pada 2003. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya