Indosiar.com, Purbalingga (Kamis : 14/08/2014) Status siaga level tiga mulai ditetapkan pada Gunung Slamet, sejak selasa 12 Agustus lalu. Peningkatan status Gunung Slamet ini diberlakukan menyusul tingginya aktifitas kegempaan dan hembusan asap kawah. Bahkan sejak dua hari terakhir, kegempaan di puncak Gunung Slamet, mencapai ratusan kali.
Namun, meningkatnya aktifitas vulkanik Gunung Slamet ini tidak sedikitpun mempengaruhi aktivitas warga. Warga di wilayah Banyumas, Jawa Tengah, yang berada dekat dengan Gunung Slamet, tetap bercocok tanam di lereng Gunung Slamet, yang berada di lima kabupaten di Jawa Tengah.
Advertisement
Bahkan warga Desa Kutabawa, Purbalingga, yang hanya berjarak lima kilometer dari puncak Gunung Slamet, mengaku tidak peduli dengan semburan asap di puncak gunung, karena kondisi tersebut sudah puluhan tahun berulang.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, telah memberikan penyuluhan kepada warga, di sekitar lereng Gunung Slamet, untuk tidak melakukan aktifitas dalam radius empat kilometer, dari puncak gunung. Namun hingga saat ini masih banyak warga yang tetap beraktifitas di lereng Gunung Slamet. (Mardianto/Sup)