Kapolda Papua: Belum Ada Laporan Intimidasi Kepada Novela

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan, saksinya Novela Nawipa, mendapat intimidasi.

oleh Edward Panggabean diperbarui 14 Agu 2014, 17:50 WIB
Ia punya cita-cita kuat untuk memajukan orang-orang Papua.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende menegaskan, sejauh ini belum menerima laporan intimidasi dari Novela Nawipa. Novela merupakan saksi Prabowo-Hatta asal Papua saat sidang sengketa Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi (MK) yang kabarnya rumahya dirusak oleh orang tak dikenal.

"Oh tidak ada, laporan itu tidak ada. Terkait Novela masih belum ada. Terkait Novela sendiri diperiksa di MK belum ada laporan," kata Yotje di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (14/8/2014).

Dia mengatakan, sejak Pemilu, belum ada laporan ancaman. Hanya ada Kapolres Nabire yang menjadi saksi pemeriksaan saksi MK.

"Dan dia melaporkan bahwa permasalahan muncul tersebut semua dilakukan sesuai prosedur. Permasalahan itu hanya terjadi antara KPUD, PPD, dan dengan mereka-mereka yang ada di TPS," ujar dia.

Karena, itu sampai saat ini ditegaskan Yotje  belum ada bentuk ancaman yang ditemukan penyidik Polda Papua. "Secara normatif berjalan sesuai hukum. Kapolres sendiri hari ini wawacara melalui teleconference," tandas mantan Kapolda Kepulauan Riau itu.

Sebelumnya Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan, saksinya Novela Nawipa, mendapat intimidasi oleh orang tak dikenal. Bahkan rumahnya dirusak.

Novela adalah saksi yang dihadirkan kubu Prabowo-Hatta dalam sengketa pilpres di MK pada Selasa 12 Agustus 2014. Novela saksi mandat tingkat Kampung Awaputu, Papua itu dalam kesaksiannya memberikan keterangan bahwa tidak ada proses pemungutan suara di Kampung Awaputu pada Pilpres 9 Juli lalu. (Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya