Liputan6.com, Roma - Krisis finansial global pada 2008 memang memberikan dampak yang besar baik bagi negara berkembang dan negara maju. Sejumlah negara maju di Eropa mengalami resesi berkepanjangan hingga membuat perusahaan-perusahaan besar jatuh bangkrut.
Italia, merupakan salah satu negara ekonomi yang menjadi korban resesi ekonomi berkepanjangan. Bahkan sejak 2011, negara tersebut sebenarnya telah layak dinyatakan bangkrut saat suku bunga utang nasional tidak terkendali.
Advertisement
Krisis utang Italia bukan satu-satunya yang membuat negara tersebut jatuh bangkrut. Sejak 2003, Italia telah mengalami laju pertumbuhan ekonomi yang lambat hingga nyaris tak tumbuh sama sekali.
Antara 2003 hingga 2007, laju pertumbuhan ekonomi Italia hanya 1,3 persen. Sementara itu, upah pegawai terus naik dan perusahaan-perusahaan Italia semakin kesulitan membayar pinjaman bank.
Bagaimana kisah kebangkrutan Italia hingga ribuan perusahaan di sana gulung tikar? Berikut ulasan selengkapnya seperti dikutip dari International Business Times, The Guardian, Financial Post, dan sejumlah sumber lainnya, Kamis (14/8/2014):
Perekonomian Italia nyaris tak tumbuh
Meskipun pertumbuhan ekonomi telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan, tapi sejumlah bisnis di Italia justru bangkrut dengan sangat cepat.
Kombinasi antara kegiatan perekonomian yang lemah, kondisi kredit yang melemah dan kenaikan jumlah pengangguran benar-benar mengganggu produktivitas perusahaan.
Badan statistik Italia melaporkan pertumbuhan ekonomi negaranya hanya sebesar 0,2 persen pada kuartal-I 2013. Krisis ekonomi di Italia diprediksi akan berlangsung panjang hingga 2015.
Bahkan utang pemerintah Negeri Pizza ini diprediksi meningkat hingga 140 persen dari produk domestik bruto tahun depan. Italia memang tampak membutuhkan bantuan finansial guna menurunkan suku bunganya hingga negara tersebut dapat membayar utang secara perlahan.
Maklum saja, Italia kini memiliki suku bunga tertinggi ke dua di Uni Eropa setelah Spanyol yang juga dirundung krisis.
Advertisement
Puluhan ribu perusahaan jatuh bangkrut
Menurut perusahaan intelijen geopolitik Stratfor, lebih dari 45 ribu perusahaan jatuh bangkrut di Italia antara 2009 hingga 2013. Dari 2008 hingga 2012, sebanyak 64 persen perusahaan di Italia jatuh bangkrut.
Bahkan pada enam bulan pertama tahun lalu, sekitar 6.500 perusahaan jatuh bangkrut. Lebih dari 9.000 perusahaan yang telah beroperasi selama 50 tahun juga tercatat gulung tikar antara 2008 dan 2012 karena dihantam krisis ekonomi.
Sementara saat ini, sekitar 126 ribu perusahaan tengah berusaha bernegosiasi dengan para kreditor. Maklum, telatnya pembayaran utang telah menjadi permasalahan kronis di Italia.
Banyak penduduk yang bunuh diri
Meskipun pertumbuhan ekonomi Italia diprediksi membaik, tapi hidup dirundung kesulitan ekonomi tentu tak mudah. Sejumlah laporan menyebutkan, tingkat bunuh diri penduduk meningkat sebesar 40 persen pada tiga bulan pertama tahun lalu.
Peningkatan kasus bunuh diri tersebut disebabkan situasi ekonomi yang kacau di negara tersebut. Sekitar 28 persen kasus bunuh diri disebabkan karena kehilangan pekerjaan.
Baru-baru ini, Perdana Menteri Italia Matteo Renzi merasa tertekan mengingat ibu kota negara tersebut benar-benar jatuh bangkrut dan sangat membutuhkan dana segar.
Sementara Gubernur Roma Ignazio Marino mengatakan, Roma telah berpuluh-puluh tahun membuang banyak uang yang bukan untuk kepentingan negara.
Sejauh ini, Italia masih berusaha keras untuk bisa keluar dari jebakan krisis ekonomi yang menderanya sejak enam tahun lalu. (Sis/Nrm)
Advertisement