Pertempuran Kian Berkecamuk di Ukraina Timur

Tentara Ukraina juga mengebom sejumlah target di Donetsk.

oleh Anri Syaiful diperbarui 15 Agu 2014, 00:39 WIB
Perpecahan di Ukraina nampaknya semakin dalam dan sejak sepekan terakhir sejumlah gedung pemerintahan di Ukraina Timur diduduki warga dan pasukan pro Rusia.

Liputan6.com, Donetsk - Pertempuran yang melibatkan tentara Ukraina dan kelompok pemberontak pro-Rusia kembali berkecamuk di Donetsk. Dalam beberapa bulan terakhir, kota di bagian timur Ukraina itu dikuasai pemberontak.

"Orang-orang langsung berhamburan keluar dari perkantoran di pusat kota setelah tanda peringatan terdengar. Setidaknya satu orang tewas," ucap sejumlah saksi mata, seperti dikutip Liputan6.com dari BBC News, Jumat (15/8/2014).

Dalam sepekan terakhir, pasukan Ukraina memperketat pengepungan Kota Donetsk yang dikuasai kelompok pemberontak. Pemerintah Kiev mengirim tentara ke Donetsk untuk menumpas pemberontak pro-Rusia di kota tersebut.

Tentara Ukraina juga mengebom sejumlah target di Donetsk. "Salah satu sasaran yang terkena bom adalah kantor kejaksaan yang dipakai oleh pasukan pemberontak," ucap saksi mata.

Pertempuran terjadi di tengah sengketa antara Ukraina dan Rusia terkait bantuan Rusia untuk orang-orang di wilayah timur Ukraina. Pemerintah Kiev menyebut bantuan Rusia ini dalih untuk melakukan intervensi lebih jauh atas masalah dalam negeri Ukraina.

Pemerintah Ukraina, menurut seorang pejabat di kantor kepresidenan, telah mengirim bantuan yang diangkut oleh 75 truk untuk warga di Luhansk.

Konflik di Ukraina timur dipicu tindakan pemberontak pro-Rusia yang merebut kantor-kantor pemerintah dan berusaha memisahkan diri dari Kiev pada pertengahan April 2014.

Sejauh ini Perserikatan Bangsa-Bangsa mengungkapkan konflik ini sudah menewaskan 2.086 orang. Bahkan, lebih dari setengahnya tewas dalam dua pekan terakhir.

Baca juga:

Skenario MH17 Mirip Insiden AS Tembak Jatuh Pesawat Iran 1988?
Penjara Ukraina Dibom, 106 Tahanan Kabur dan 1 Tewas
Ada Baku Tembak di Lokasi MH17, Pencarian Korban Terhenti

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya