RI Patut Berbangga dengan Ekonomi Kuat Saat HUT 69 Tahun

Wamendag, Bayu Khrisnamurti menuturkan, upaya revitalisasi pasar tradisional mendorong pertumbungan perdagangan Indonesia.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 15 Agu 2014, 13:48 WIB
Wamendag Bayu Krisnamurthi saat membuka World Craft Council (WCC) Award of Excellence for Handicrafts, Selasa (22/04/2014) (Liputan6.com/Miftahul Hayat).

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengklaim berbagai keberhasilan di bawah kepemimpinannya. Salah satunya di sektor perdagangan. Nilai ekspor perdagangan yang terus meningkat menjadi senjata bagi Indonesia melaju mewujudkan visi misi sebagai negara maju.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Bayu Khrisnamurti menyebut, nilai ekspor Indonesia selama satu dekade mencapai US$ 400 miliar. Jumlah tersebut sangat besar dibandingkan negara lain.

"Di negara-negara maju, meskipun Indonesia mencatatkan defisit migas, tapi non migas surplus. Negara maju lain mengalami defisit neraca perdagangan lebih lama dari kita, sedangkan kita kan baru 2 tahun terakhir (defisit) karena volume perdagangan meningkat," kata dia usai menghadiri Pidato Kenegaraan Nota Keuangan dan RAPBN 2015 di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (15/8/2014).

Lebih jauh Bayu mengaku, konsumsi domestik di Indonesia menyumbang 65 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pertumbuhan perdagangan dalam negeri pun cukup luar biasa sekitar 7-14 persen.

"Dari sisi kuantitatif, dalam 69 tahun Indonesia merdeka, perdagangan kita tumbuh besar karena ada upaya kita merevitalisasi pasar tradisonal, meningkatkan kehandalan sistem perdagangan dengan peraturan yang lebih baik dan lainnya. Jadi kita punya prestasi yang harus diapresiasi," jelasnya.

Pemerintahan SBY, kata dia, telah berupaya menjaga inflasi di angka yang terkendali dengan menyeimbangkan antara sisi suplai dan demand. Lanjutnya, kebijakan Kementerian Perdagangan juga didukung oleh kebijakan pengetatan moneter sehingga mampu menekan impor dari pelaku usaha.

"Ini situasi yang patut diapresiasi meski kita tidak bisa berpuas diri. Tapi masalah kita masih banyak dan harus bekerja lebih keras. Namun di Hari Ulang Tahun (HUT) Indonesia ini kita sudah patut sebagai negara yang kuat dan besar," imbuh Bayu. (Fik/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya