Liputan6.com, Antartika Jika mendengar air terjun pasti yang terbayang di benak Anda adalah sebuah pemandangan indah membentang nan sejuk ditemani pepohonan hijau yang rindang. Namun air terjun berikut ini akan menyuguhkan pemandangan yang berbeda kepada Anda.
Advertisement
Seperti yang dilansir dari Amusingplanet, Jumat (15/8/2014), pernahkah Anda mendengar tentang air terjun berdarah? Air terjun ini pasti akan langsung mengundang rasa penasaran Anda.
Aliran Air dari Gletser
Sesuai dengan namanya, air terjun darah merupakan aliran air dari gletser yang ada di Antartika, yang memiliki aliran air berwarna merah pekat seperti darah yang mengalir terus menerus dengan kecepatan aliran yang agak lambat.
Pendapat awam masyarakat mungkin akan mengatakan bahwa warna merah tersebut karena adanya aktivitas mistis atau kegiatan alien dari planet lain.
Advertisement
Ganggang Merah
Namun, berbeda dengan pendapat seorang Geolog yang pertama kali menemukan air terjun berdarah ini pada tahun 1991 di lembah Mc Murdo, wilayah Kutub Selatan.
Geolog tersebut memperkirakan bahwa warna merah tersebut berasal dari ganggang merah, namun ternyata sifat dasar ganggang tersebut lebih dari yang diduga.
Kumpulan Mikroba Kuno
Diperkirakan sekitar 2 juta tahun lalu, kemungkinan Gletser Taylor berada di bawah aliran air yang mengandung kumpulan mikroba kuno dan terisolasi di bawah aliran es yang sangat tebal, lalu mikroba ini berkembang dengan sendirinya dan alami, tanpa cahaya, panas dan oksigen pada kondisi salinitas yang tinggi dan kaya zat besi sehingga memberikan warna merah seperti layaknya zat besi dalam darah.
Lebih lanjut, laman Odditycentral turut menjelaskan jika air terjun ini terjadi karena adanya celah dari gletser tersebut yang memungkinkan air subglacial keluar lalu membentuk air terjun tanpa mencemari ekosistem di dalamnya. Ilmuwan menduga kesimpulan ini mungkin terjadi di planet lain misalnya Jupiter atau Mars.
Advertisement