MS Hidayat: Golkar Bisa Saja Oposisi, Itu pun Kalau Berani

Golkar punya tradisi selama 40 tahun berada dalam pemerintahan. Namun, bukan tidak mungkin parpol ini memutuskan menjadi oposisi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 15 Agu 2014, 18:14 WIB
(FOTO:Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar MS Hidayat mendeklarasikan dirinya sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar. Sebagai calon orang nomor 1 di partai berlambang pohon beringin itu, ia memberikan penjelasan tersirat arah politik Golkar mendatang bila ia memimpinnya.

Yang jelas, kata Hidayat, Golkar punya tradisi selama 40 tahun berada dalam pemerintahan. Namun, bukan tidak mungkin parpol ini menerapkan kebiasaan baru untuk menjadi oposisi.

"Aku ngomong ini harus lebih hati-hati daripada ngomong industri. Politik itu dinamis, tidak akan statis. Sejarah Golkar 40 tahun itu di pemerintahan, tapi bisa saja ada tradisi baru. Itu pun kalau berani," tegas Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (15/8/2014).

Kendati demikian, Hidayat punya pertimbangan lain untuk tidak buru-buru setuju dengan usulan menjadi oposisi. Banyaknya kepala daerah yang berasal dari Golkar menjadi pertimbangan khusus.

"Golkar punya 200 bupati dan kepala daerah, posisi Golkar harus dirumuskan, melihat itu karena di daerah banyak yang berasal dari pemerintahan," ujar dia.

Ia mengaku, untuk urusan politik tidak segala sesuatunya bisa diungkap secara gamblang. Menteri Perindustrian itu menjelaskan politik membutuhkan momentum yang tepat.

"Saya punya kriteria mengenai oposisi. Nggak semua dibicarain sekarang, dalam politik ada waktunya," ucap Hidayat.

Partai Golkar di bawah pimpinan Aburizal Bakrie atau Ical menegaskan dukungan pada pasangan Prabowo-Hatta. Bahkan, Ical sudah mengeluarkan sinyal partai berlambang beringin itu siap jadi oposisi jika pasangan Jokowi-JK terpilih menjadi presiden dan wapres yang baru. (Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya