Liputan6.com, Jakarta Tuberkulosis atau yang biasa disingkat TBC merupakan penyakit menular yang biasanya banyak mendera masyarakat kurang mampu. Bukan tanpa alasan mengapa orang kurang mampu yang lebih banyak mendapatkan penyakit yang ditularkan lewat udara ini.
Menurut analis kebijakan kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Soewarta Kosen, M.D., M.P.H., Dr. P.H., hal ini disebabkan gabungan antara banyak hal. "Di antaranya, orang kurang mampu cenderung gizinya buruk, tinggal di sebuah lingkungan dengan ventilasi tidak bagus, serta rumah yang berdempet-dempetan. Semua ini membuat mereka rentan terkena TBC," tutur analis yang dulu pernah berprofesi sebagai dokter di Nusa Tenggara Timur ini.
Seperti terlihat dari data Riset Kesehatan Dasar 2013, yang mendapatkan hasil bahwa prevelensi TB paru cenderung meningkat dengan bertambahnya umur pada pendidikan rendah dan tak bekerja.
Namun bukan berarti golongan mampu tidak bisa terkena penyakit dengan gejala batuk selama lebih dari dua minggu ini. Menurut Kosen, biasanya orang kaya yang terkena TBC merupakan mereka dengan HIV/AIDS. "HIV AIDS membuat daya tahan tubuh menurun, memudahkan TBC tertular pada mereka," tandasnya.