Ketika Nuklir Batan Buat Padi Berproduksi Tinggi

"Padi ini juga tahan hama wereng dan rasanya enak dimakan,"

oleh Rizki Gunawan diperbarui 16 Agu 2014, 07:00 WIB

Liputan6.com, Singkawang - Padi Cilosari hasil radiasi nuklir buatan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) diakui
Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura (Untan) Kalimantan Barat sebagai varietas yang produktif.

Menurut Dekan fakultas Pertanian Sutarman Gafur, tingkat produktivitas padi Cilosari mencapai 9 ton per hektare berdasarkan uji coba yang dilakukan peneliti Untan.

"Ini jauh lebih tinggi dari rata-rata produktivitas padi yang biasa ditanam di Singkawang dan kabupaten lainnya di Kalbar yang rata-rata hanya 3 ton per ha," kata Sutarman di kantor Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Singkawang, Kalbar, Jumat (15/8/2014).

Dia menjelaskan keunggulan padi Cilosari tidak hanya pada produktivitasnya tapi juga kebal dari bencana kekeringan. "Ini juga tahan hama wereng dan rasanya enak dimakan," ungkap Sutarman.

Namun demikian, lanjut dia, varietas Cilosari juga memiliki kelemahan. Yakni tidak tahan jamur Blast terkait kelembapan di Kalimantan Barat yang tinggi.

"Selain bidang pengembangan varietas padi, Untan dan Batan juga bekerja sama dalam pembuatan pakan ternak sapi dengan Batan melalui (proses) radiasi," kata Sutarman.

Selain itu, menurut dosen Fakultas Pertanian Untan Ismahan, pihaknya juga bekerja sama dengan Batan dalam uji coba bioremediasi yang bertujuan menciptakan pupuk organik.

"Kami sedang mengujicobanya di Kabupaten Sambas, membuat bio-organik dari jerami dan limbah pertanian lain yang difermentasi mikroba sekaligus hasil radiasi. Tujuannya meningkatkan produktivitas pertanian," tandas Ismahan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya