Liputan6.com, Jakarta - Dua hari lalu, Kamis 15 Agustus, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato kenegaraannya yang terakhir di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta. Pidato di penghujung masa pemerintahan SBY itu dianggap sangat emosional, hingga membuat banyak peserta sidang yang mendengarnya terharu saat itu, termasuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh.
"Saya, bahasa Jawa-nya itu 'mbrebes mili", tidak sadar meneteskan air mata. Bangga," ujar M Nuh usai upacara HUT Kemerdekaan ke-69 RI di halaman kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Minggu (17/8/2014).
Tak hanya Nuh, beberapa pejabat negara lainnya, ujar dia, terlihat tak mampu membendung air matanya. Suasana emosional itu, kata Nuh, baru dirasakannya selama 2 periode menjabat Mendikbud dalam Kabinet Indonesia Bersatu.
"Pidato Presiden SBY kemarin adalah pidato yang terbaik yang saya ikuti sejak 2007-2008. Luar biasa, baik mengenai suasana emosi, kalimat yang dipilih," ucap dia.
Menurut Nuh, isi pidato Presiden SBY mencerminkan realitas yang lebih murni dan netral karena tidak terkait dengan perspektif politik.
"Kemarin, masa politiknya lepas karena beliau tidak lagi terkait urusan capres ke depan maka hasilnya luar biasa," kata Nuh. Dia melanjutkan, selama kurang lebih 5 tahun terakhir, pemberitaan di media seringkali tercampur antara realitas dan konten politik, sehingga esensi pidato SBY tak tampak.
Namun suasana terasa berbeda pada pidato kenegaraan Presiden SBY yang terakhir. Nuh mengatakan, hal itu disebabkan variabel politik sudah dilepaskan, sehingga yang keluar adalah isi dan makna yang ingin disampaikan SBY dalam pidatonya.
"Seperti beberapa media yang jarang sekali menampilkan berita SBY. Tapi usai pidato, jadi headline dan itu positif. Karena tahun-tahun sebelumnya, pemberitaan itu dicampur isi dan nuansa politik," tandas Nuh.
Dalam pidato kenegaraan itu, SBY menyatakan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia apabila selama kepemimpinannya dia berbuat salah.
"Dari lubuk hati yang paling dalam, saya mohon maaf atas segala kekhilafan dalam mengemban amanat rakyat selama ini. Pidato yang saya sampaikan di depan para wakil rakyat dan wakil daerah hari ini, sesungguhnya juga saya tujukan kepada seluruh rakyat Indonesia di mana pun berada," kata SBY. (Sun)
Mendikbud Mengaku Nangis Dengar Pidato Kenegaraan SBY
Dalam pidato kenegaraan itu, SBY menyatakan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia.
diperbarui 17 Agu 2014, 10:14 WIBPresiden SBY mengharapkan, pemberian sumber pendanaan besar kepada desa dapat diikuti transparansi pengelola keuangan negara.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Menyambut Kematian dengan Gembira Tanpa Takut, Gus Baha Kisahkan Para Ulama
Ungkap Persoalan Zonasi PPDB, Mendikdasmen: Semoga 2024-2025 Bisa Terapkan Sistem Baru
Fakta Unik Juhu Singkah, Kuliner Kalimantan Terbuat dari Rotan
Kisah Delle Lumba-Lumba Laut Baltik yang Hobi Berbicara Sendiri
Bolehkah Terima Amplop Serangan Fajar Pilkada 2024? Buya Yahya Menjawab
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Barcelona vs Brest, Sparta Praha vs Atletico Madrid
Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan
Link Live Streaming Liga Champions di Vidio, Rabu 27 November 2024: Sporting CP vs Arsenal, Manchester City vs Feyenoord
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Slovan Bratislava vs AC Milan, Inter Milan vs RB Leipzig
3 Pemain yang Wajib Direkrut Ruben Amorim buat Tambal Kelemahan Manchester United
Siap Hadapi Tsunami, Kemadang Wakili DIY dalam Simposium Tsunami Dunia
7.125 Personel Gabungan Siap Amankan Pilkada Serentak di Lamongan