Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Senior Standar Chartered Bank Fauzi Ichsan berharap pemerintah mendapat lebih tegas dalam mengambil kebijakan terutama untuk kebijakan-kebijakan yang tidak populer seperti menaikan harga BBM.
"Kita berharap pemerintah baru lebih tegas, dan tidak mencari aman saja. Harusnya tentu bisa lebih efisien dalam penggunaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber finasialnya," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (18/8/2014).
Dia menilai, pada akhirnya pemerintahan yang baru nanti mau tidak mau harus menaikkan harga BBM subsidi, karena pemerintahan saat ini tampaknya memang akan melimpahkan hal tersebut pada pemerintah baru.
"Pemerintah sekarang akan melimpahkan biaya subsidi BBM sekitar Rp 50 triliun kepada pemerintah baru tahun depan. Seharusnya tidak seperti itu. Harusnya pemerintah melakukan kenaikan BBM supaya biaya subsidi BBM ditanggung pemerintah sekarang," lanjutnya.
Dengan melimpahkan beban ini kepada pemerintahan mendatang, menurut Fauzi, dikhawatirkan pemerintah mendatang tidak bisa membuat kebijakan secara maksimal karena harus membayar beban subsidi BBM yang dinikmati oleh pemerintah saat ini.
"Lebih baik sekarang, karena semakin lama ditunda kenaikan nantinya akan semakin tajam," katanya.
Fauzi menyarankan agar kenaikan harga BBM subsidi ini dilakukan secara bertahap dimana pemerintahan saat ini dan pemerintah yang baru nanti sama-sama menaikan harga sebesar 20 persen.
"Lebih baik secara bertahap. Kenaikan bisa dilakukan 20 persen pada pemerintah sekarang dan dinaikan 20 persen lagi pada pemerintah mendatang itu sudah baik," tandasnya. (Pew/Ndw)
Ekonom Harap Presiden Baru Lebih Tegas soal BBM Subsidi
Pada akhirnya, pemerintahan yang baru nanti mau tidak mau harus menaikkan harga BBM subsidi.
diperbarui 18 Agu 2014, 09:45 WIBPemilik kendaraan diarahkan untuk mengisi kendaraan mereka dengan Solar non-subsidi dan Pertamax Dex, Senin (4/8/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 Energi & TambangShell Dikabarkan Tutup Seluruh SPBU di Indonesia, Kenapa?
8 9 10
Berita Terbaru
Simak, Tata Cara Mencoblos Pilkada 2024 dan Urutannya
Sholat Taubat Jangan Asal-asalan, Ini Tata Caranya agar Tobatnya Diterima
DPR Tunggu Pembahasan RUU Pemilu Terkait Usul KPU Jadi Ad Hoc
Mengenal Benteng Speelwijk, Wisata Bersejarah Cocok untuk Libur Keluarga
Mary Jane Masih di Lapas, Ini Kata Dirjen Pemasyarakatan
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 24 November 2024
Kebiasaan Muluk, Makan Menggunakan Tangan yang Sarat Filosofi dan Manfaat
Komnas HAM Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar Diusut Tuntas
Paris Hilton Sesumbar Punya Kulit Glowing Tanpa Botox atau Oplas, Apa Rahasianya?
Sosok AKP Dadang Iskandar, Terduga Pelaku yang Tembak Mati AKP Ryanto Ulil
Isyarat Mbah Moen Jelang Wafat, 'di Makkah Sampai Tanggal 5', Karomah Wali
Prabowo Kembali ke Tanah Air, Ini Hasil Kesepakatan Bilateral dengan MBZ di Abu Dhabi