Rakyat yang Merdeka, Berdaulat untuk Sehat

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mengadakan Bakti Sosial di daerah Johar Baru, Jakarta Pusat pada tanggal 16 Agustus.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Agu 2014, 17:12 WIB
Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mengadakan Bakti Sosial di daerah Johar Baru, Jakarta Pusat pada tanggal 16 Agustus.

Liputan6.com, Jakarta Hari Kemerdekaan RI Ke-69 diperingati oleh berbagai elemen masyarakat dalam berbagai bentuk. Tidak ketinggalan dengan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) yang mengadakan Bakti Sosial di daerah Johar Baru, Jakarta Pusat pada tanggal 16 Agustus. Bakti sosial ini diwujudkan dalam bentuk pemeriksaan kesehatan, penyuluhan dan pemeriksaan gizi pada anak, pembagian sabun antiseptik, serta pemberian bantuan pendidikan kepada anak-anak berprestasi dan tidak mampu.

Ketua Umum PB HMI, Muh. Arief Rosyid, menyatakan bahwa HMI akan terus berusaha untuk membumikan gagasan yang dimiliki oleh para kadernya.

“HMI merupakan adik dari bangsa ini. Pada tahun 1945, Kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan. Dua tahun setelahnya, HMI pun didirikan. Kami percaya selama Indonesia masih ada maka HMI pun akan terus ada untuk memberikan kontribusi positif.” kata Arief.

Ketua Panitia Kegiatan Panggung HMI untuk Rakyat, Faisal Muchlis, mengatakan bahwa tidak hanya paket kesehatan dan pendidikan ini yang diberikan kepada warga. PB HMI juga memberikan bantuan tong sampah dan ikut serta melakukan kerja bakti bersama warga dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

“Selain kegiatan baksos ini, PB HMI juga menggelar panggung kebangsaan yang akan dilaksanakan di Sekretariat PB HMI pada tanggal 18 agustus. Selain dihadiri para kader, akan dihadiri juga oleh para pakar dan akademisi tenar seperti Dr. Andrinof A. Chaniago dan Dr. Anies Baswedan.” ujar Faisal.

Pada kegiatan baksos ini, Badan Koordinasi Nasional Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (Bakornas LKMI PB HMI) menurunkan 10 orang dokter dan belasan tenaga medis lainnya seperti perawat, apoteker, ahli gizi dan kesehatan masyarakat. Hal ini dijelaskan oleh Syarifuddin, koordinator lapangan kegiatan baksos tersebut.

“Kami tidak hanya menurunkan tenaga kesehatan yang berasal dari kader HMI. Perekrutan tenaga medis kami lakukan dengan terbuka, mengundang kawan-kawan mahasiswa ataupun tenaga kesehatan yang ingin ikut bergabung sebagai relawan.” terang Syarifuddin.

Direktur Bakornas LKMI PB HMI, Ardiansyah Bahar, mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk peran serta pemuda dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dia menyatakan bahwa pemuda sebagai salah satu komponen bangsa harus berpartisipasi mengisi kemerdekaan bangsa dengan kegiatan-kegiatan yang positif.

“Rakyat yang merdeka, berdaulat untuk sehat. Negara yang merdeka harus mendorong dan menjamin rakyatnya agar mau dan mampu untuk sehat. Hal ini berarti rakyat mesti mendapatkan pendidikan kesehatan yang baik, lingkungan yang bersih, dan akses pelayanan yang berkualitas.” Jelas Ardiansyah.

Dia menambahkan bahwa bukan hanya bangsa asing, namun berbagai penyakit pun bisa mengancam kehidupan rakyat Indonesia. Rakyat belum merdeka sepenuhnya jika masih saja hidup dalam bayang-bayang berbagai penyakit yang mestinya bisa dicegah. Oleh karena itu, pemerintah dan segenap komponen masyarakat hendaknya terus berjuang dalam mewujudkan bangsa yang sepenuhnya merdeka, dimana rakyatnya berdaulat untuk sehat.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya