Karen Agustiawan Dinilai Pantas Jadi Menteri ESDM di Kabinet Baru

Ekonom UGM, Tony Prasetyantono menilai, kemampuan manajemen Karen Agustiawan sudah teruji sehingg dirinya pantas menjadi menteri ESDM.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 19 Agu 2014, 09:30 WIB
Karen Agustiawan (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Meski dibantah oleh pihak PT Pertamina (Persero)  pengunduran diri Karen Agustiawan sebagai Direktur Utama (Dirut) karena alasan politik, namun Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetyantono sangat mendukung apabila Karen menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di kabinet baru.

Nama Karen sebelumnya memang santer disebut masuk dalam bursa menteri di kabinet Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri ESDM menggantikan posisi Jero Wacik.

"Orang ini (Karen) sangat layak menjadi Menteri ESDM di kabinet Jokowi," ucap dia Tony kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (19/8/2014).

Menurut Tony, wanita yang sanggup membawa Pertamina masuk dalam daftar 500 perusahaan dengan pendapatan terbesar di dunia versi majalah Forbes itu memiliki pengalaman dan kemampuan memadai di bidangnya.

"Karen adalah Dirut Pertamina terlama (6 tahun). Kemampuan manajerialnya sudah teruji. Dia qualified untuk menjadi Menteri ESDM karena rekam jejaknya meyakinkan dan sangat mendukung untuk mengantarnya menjadi Menteri ESDM," jelas dia.

Tony justru membandingkan kemampuan handal Karen saat memimpin Pertamina dengan dua menteri ESDM terdahulu dan saat ini.

"Rekam jejaknya (Karen) sangat baik di Pertamina. Bandingkan misalnya dengan kedua Menteri ESDM terakhir, yang sama-sama tidak memiliki eksposur cukup di bidang energi yakni Jero Wacik dan Darwin Saleh," tegas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, VP Corporate Communication, Ali Mundakir mengaku, keputusan Karen mengundurkan diri karena alasan pribadi dan tidak berhubungan dengan masalah politik seperti isu pencalonan Karen sebagai menteri pada pemerintahan mendatang.

"Alasannya pribadi. Beliau ingin slow down. Memang ada beberapa tawaran tapi tidak terkait politik," kata Ali. (Fik/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya