Liputan6.com, Jakarta - Wacana penggabungan kementerian oleh Tim Transisi dari calon presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) kian santer terdengar. Langkah itu diambil sebagai langkah untuk penghematan alokasi anggaran.
Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun menyarankan agar Jokowi meninjau kembali wacana ini.
Advertisement
"Saya paham bahwa Pak Jokowi soal efisien kabinet, ukurannya penciutan. Saya berharap Jokowi punya pertimbangan lain juga," kata dia Jakarta, Selasa (19/8/2014).
Pasalnya, terang Alex untuk langkah itu Jokowi mesti siap untuk menerima konsekuensinya. Dia menerangkan, untuk penggabungan kementerian memerlukan waktu yang cukup panjang.
"Kalau menggabungkan membutuhkan setengah perjalanan masa tugas Pak Jokowi untuk menyelesaikan adminitrasi, kepegawaian, aset-aset kementerian itu butuh hampir setengah,"ujarnya.
Padahal untuk jangka waktu tugas yang relatif pendek, yakni lima tahun Jokowi masih memiliki banyak tugas. Dia menambahkan, daripada masa tugas habis untuk penggabungan kementerian, lebih baik digunakan untuk menggenjot agenda-agenda lain.
"Jadi kalau bertugas lima tahun jadi dua atau tiga tahun selesai untuk urusan itu. Nah, apakah agenda beliau jalan apa tidak? kalau setengahnya jalan untuk itu gimana, tentu itu kewengan Pak Jokowi," terang Alex
Untuk masalah ini, sebelumnya Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan dirinya tak ingin ikut campur. Dia menegaskan hanya akan fokus pada masa tugasnya yang tinggal sedikit lagi.
"Saya ini ada pemain cadangan di menit 45, 20 Oktober 2014. Jadi pasca itu saya tidak berpikir pasca 20 Oktober tersebut," ujar Lutfi. (Amd/Ndw)