Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis menyebut Ketua DPR Marzuki Alie telah menerima uang US$ 1 juta dari kas Grup Permai. Dia mengaku uang tersebut dikeluarkan kas Grup Permai pada 11 Januari 2010.
Hal ini diungkapkan Yulianis saat bersaksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi Hambalang dengan terdakwa Anas Urbaningrum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin 18 Agustus 2014. Lantas apa klarifikasi dari Marzkuki Alie?
"Memang nama Ketua DPR sangat seksi utk disebut, krn saya baik dg semua orang yg sering disalah artikan, namun saya punya sikap tdk mau disuap," kicau Marzuki dalam twitternya, @marzukialie_MA, Selasa (19/8/2014) malam.
Marzuki mempertanyakan keabsahan keterangan Yulianis itu. Menurutnya, uang US$ 1 juta disebut-sebut diberikan berhubungan dengan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang berkaitan dengan Pertamina itu tak masuk akal. Karena justru dirinya yang langsung meminta BUMN memberi sanksi terhadap mereka.
"Tempohari yulianis bilang ada uang dari AK ke saya, tapi apakah masuk akal justru saya menelpon meneg BUMN utk memberi sanksi mereka," tegas dia.
Marzuki mengaku sudah kebal dengan tuduhan yang berkaitan dengan tindakan korupsi. Menurutnya hal ini sudah ia rasakah beberapa kali.
"Berita adanya uang ke saya bukan sekali duakali, tapi sayang infonya tdk konkrit. Yg jelas no free lunch, tdk ada yg gratis," kata dia.
Tak hanya itu, Sekjen Demokrat ini juga menyindir tentang sikap Anas Urbaningrum. Dia menyatakan pertanyaan Anas kepada saksi dalam persidangan seolah menyebut Nazaruddin adalah orangnya.
"Kalau mas AU berpikir negatif ttg saya biarlah itu urusan ybs dengan Kepercayaannya apalagi jelas pertanyaan ke saksi seolah nazar orang sy," ucap dia.
"Menjadi pesakitan sebagai tertuduh koruptor sangat tdk nyaman, oleh karenanya usahakan utk tdk mjd pesakitan dg kerja baik," imbuh Marzuki.
Meski begitu, dirinya menyatakan telah memaafkan orang yang telah menuduhnya itu. Karena dirinya yakin kejahatan akan dibalas dengan kejahatan yang nyata. Dan ia siap menegakkan kebenaran yang menurutnya itu adalah sebagai jihad.
"Secanggih apapun kesaksian yang menutupi kejahatan, akan terbongkar dengan sendirinya," tukas dia.
Advertisement
Baca juga:
Anas: Perusahaan Nazarudin Beri Uang ke Marzuki dan Andi