Liputan6.com, Jakarta Sekitar 27 negara dan 12 organisasi dari seluruh dunia berkumpul di Indonesia dalam rangka pertemuan Global Health Security Agenda (GHSA). Pertemuan tersebut merupakan bentuk respons terhadap meningkatnya kerentanan masyarakat terhadap kemunculan penyakit menular khususnya yang berbasis hewan.
Seperti disampaikan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi bahwa dalam tiga dekade terakhir, kemunculan penyakit menular baru cenderung meningkat. Penyakit disebabkan zoonosis atau infeksi yang ditularkan diantara hewan vertebrata dan manusia atau sebaliknya menyebabkan wabah penyakit berbahaya dan menular.
Advertisement
"Fokus pertemuan ini adalah bagaimana dunia harus menghadapi risiko wabah zoonosis, bagaimana mencegahnya, deteksi dini dan mengendalikan penyakit. Berbagai pengalaman berharga menghadapi masalah zoonosis dari berbagai negara akan disampaikan dan didiskusikan oleh para ahli guna memperkuat kerjasama regional dan global," kata Menkes saat temu media di Hotel Shangrila, Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Menkes menerangkan ada 9 isu yang akan dibahas seperti:
1. Resistensi bakteri
2. Wabah zoonosis
3. Biosecurity
4. Imunisasi
5. Jaringan laboratorium
6. Surveilance
7. Sumber Daya Manusia
8. Emergency operational center
9. Deteksi, respon terhadap ancaman infeksi tingkat global
Pada pertemuan tersebut juga akan dibahas mengenai perlunya pendekatan multisektor dan multi-stakeholder untuk efektivitas penanganan dan pengelolaan wabah penyakit infeksi berbahaya dan ancaman kesehatan lain. Selain itu, GHSA akan membahas lebih jauh berbagai aspek dari penyakit zoonosis dalam kaitan pencegahan, pendeteksian lebih dini, dan upaya merespons kemunculan ancaman dari penyakit tersebut.
Sebelumnya, Menkes mengatakan bahwa pertemuan ini dicanangkan di Washinton DC dan gedung PBB Genewa secara bersamaan pada tanggal 13 Februari 2014. Pertemuan pertama dilakukan pada 5-6 Mei 2014 di Helsinki, Finlandia. Selain itu pertemuan ini didukung oleh badan dunia seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Organisasi Pangan Dunia (FAO), dan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE).