Liputan6.com, Jakarta - Kabinet Indonesia Bersatu jilid II belum berakhir namun ditinggal empat menteri. Hal itu lantaran terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tetapi dipastikan tidak mengganggu perekonomian.
Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tandjung mengatakan, perekonomian Indonesia tidak akan terganggu karena menteri hanya bertugas mengambil kebijakan, sedangkan kegiatan teknis operasional sehari-hari akan dilakukan di tingkat eselon satu seperti Direktorat Jenderal.
"Kan sehari-hari ada dirjen, sekjen dan segala macam. Dan kebijakan itu juga diambil di kantor menko sebenarnya. Jadi tidak akan ganggu sama sekali atau perlambatan terkait dengan mundurnya para menteri karena harus masuk ke DPR," kata Chairul, di Kantor Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Menurut Chairul, saat ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum berancana menunjuk menteri baru untuk mengisi jabatan empat menteri yang akan meninggalkan kabinet pada Oktober nanti. "Belum tentu, kami masih nunggu. Prinsipnya presiden masih belum ada rencana untuk mengangkat menteri baru," tuturnya.
Chairul melanjutkan, untuk mengisi kekosongan menteri, Presiden akan menunjuk menteri yang ada untuk merangkap jabatan menutup kekosongan jabatan.
"Terkait dengan jabatan yang kosong ditinglakn oleh menteri. Akibatnya kemungkinan besar Presiden akan menunjuk aninterimp untuk sebagai menteri pengganti. Artinya menteri yang ada ditunjuk. Nah tentang siapa ditunjuk jadi apa, itu kewenangan ada pada presiden. Sampai sekarang belum ada kepastian," paparnya.
Seperti diketahui, ada empat menteri kabinet Indonesia Bersatu jilid dua yang masuk kedunia parlem, yaitu Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan dan Menteri Komunikasi dan Informatika Tafatul Sembiring. Keempat menteri akan dilantik menjadi anggota dewan 1 Oktober 2014. (Pew/Ahm)
Advertisement