Liputan6.com, Purbalingga - Lava pijar dan asap putih terus keluar dari kawah Gunung Slamet di Purbalingga, Jawa Tengah. Semburan lava pijar terjadi sedikitnya 58 kali sehari, sedangkan gempa hembusan mencapai ratusan kali dalam sehari.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (20/8/2014), para warga di lereng gunung pun semakin khawatir meski masih beraktivitas seperti biasa.
Advertisement
Status Gunung Slamet telah ditingkatkan dari waspada menjadi siaga sejak 12 Agustus lalu. Para warga diimbau untuk tidak beraktifitas dalam radius 4 km dari kawah gunung.
Jalur pendakian di Gunung Slamet pun telah ditutup. Pendataan jalur dan tempat pengungsian juga sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga.
Di Banyumas, Jawa Tengah, warga lereng Gunung Slamet juga mulai waspada dan bersiap untuk mengungsi. Antara lain di Desa Semaya, Kecamatan Kedung Banteng dan Desa Limpakuwus, Kecamatan Baturaden.
Berdasarkan pemantauan, di Desa Semaya yang terletak sekitar 15 km dari puncak Gunung Slamet, asap terus mengepul dan mengarah ke utara atau daerah Pemalang. Beberapa wilayah di daerah tersebut mengalami hujan abu.
Namun peningkatan aktivitas Gunung Slamet tak berpengaruh bagi para wisatawan di obyek wisata Baturaden yang masih memadati lokasi tersebut. (Yus)
Baca Juga:
Lahar Hujan Mengintai Warga Lereng Gunung Slamet
Gunung Slamet Siaga, Tenda Pengungsian Diaktifkan
Sambut HUT RI, Bendera Raksasa Dibentangkan di Kawasan Bromo