Afterplay, Kegiatan Usai Bercinta yang Sebaiknya Tak Dilewatkan

Supaya tak mudah jemu dalam bercinta, para ahli menawarkan berbagai variasi hubungan seksual. Lakukan afterplay

oleh Liputan6 diperbarui 21 Agu 2014, 08:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Supaya tak mudah jemu dalam bercinta, para ahli menawarkan berbagai variasi hubungan seksual. Namun dalam buku Secrets of Better Sex, Joel D. Block PhD menekankan pentingnya afterplay agar kenangan indah yang menimbulkan rasa ketagihan selalu membekas setelah berhubungan seksual.

Pentingnya foreplay atau pemanasan dalam berhubungan seksual sudah banyak digarisbawahi oleh para ahli. Bahkan dalam suatu sesi berhubungan seks, seksolog dari Bali, Alex Pangkahila, mencatat porsinya mencapai 95 persen untuk kegiatan sebelum bercinta.

Meski begitu menurut Joel D. Block PhD, ahli terapi seks di Human Sexuality Center of Long Island Jewish Medical Center ini menasihati supaya afterplay, yaitu saat-saat setelah hubungan seks mencapai klimaks, tidak diabaikan. "Jadi jangan langsung mendengkur setelah hasrat terlampiaskan," tulis Joel D. Block di bukunya, Kamis (21/8/2014).


Lakukan afterplay

Persisnya, afterplay adalah istilah yang menggambarkan apa yang dilakukan suami-istri sesaat setelah selesai melakukan hubungan seksual. Adegan tersering adalah berciuman, berpelukan dan berbagi perasaan intim.

Meski pengalaman ini berlangsung tidak lebih dari beberapa menit sebelum masing-masing pergi tidur, namun kesempatan ini sangat penting bagi suami maupun istri. Orang menjadi lebih peka antara satu terhadap yang lain setelah berhubungan seks dibanding di waktu-waktu yang lain. Afterplay yang hangat dan penuh kasih adalah kunci penting untuk meningkatkan kualitas hubungan seksual selanjutnya.


Pengalaman menyenangkan

Pengalaman Menyenangkan 

Para seksolog telah sepaham, hasrat atau dorongan seksual dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti hormon seks, faktor psikis, keadaan kesehatan tubuh, serta pengalaman seksual sebelumnya.

Bila faktor-faktor tersebut mendukung, dorongan seksual akan tetap berfungsi, tetap bertahan, bahkan mungkin semakin baik.

Khusus tentang pengalaman seksual sebelumnya, agar pengalaman itu bersifat menyenangkan sehingga selalu menimbulkan keinginan untuk diulangi (menimbulkan ketagihan), maka pengetahuan seksual yang benar dan komunikasi seksual yang baik antara suami dan istri, perlu selalu diupayakan.


Kesempatan komunikasi

Salah satu kesempatan yang paling berharga untuk mengomunikasikan pengetahuan atau persoalan seksual itu adalah pada saat-saat setelah berhubungan seksual. Jika pasangan suami-istri mengalami kesulitan dalam masalah seksual, tulis Joel D. Block, mereka seringkali merasa sungkan satu sama lain setelah berhubungan seksual.

Rasa malu dan rasa takut tentang apa yang telah terjadi, atau apa yang tidak terjadi, akan semakin memisahkan mereka secara fisik dan emosional. "Para pasangan dapat menggunakan waktu setelah berhubungan seks untuk saling bertanya masalah seks atau masalah bukan seks yang terjadi di antara mereka," ungkap Joel.


Malah mendengkur

Namun kenyataannya, karena kekhawatiran pada kesensitivan atau kerentanan suasana di saat-saat setelah berhubungan seksual, sebagian pria dan juga wanita malah bangkit dari tempat tidur, merokok, nonton televisi, mengambil sesuatu untuk dimakan, atau bahkan langsung mendengkur setelah hasrat terlampiaskan.

Mereka menyia-nyiakan begitu saja kesempatan berharga untuk memperkuatan ikatan keintiman mereka. Padahal seharusnya, manfaatkan beberapa menit setelah hubungan seksual tersebut. Kalau memang tidak ada yang penting untuk dibicarakan, "tetaplah diam, saling berpelukan, dan bisikkan rahasia-rahasia bak seorang kanak-kanak yang nakal sedang membisikkan sesuatu pada temannya dan lihat perbedaan yang akan terjadi dalam kehidupan seksual Anda."

Setelah afterplay, mau sekali lagi?

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya