Liputan6.com, New York - Untuk pertama kalinya dalam tiga hari ini, harga minyak mentah mengalami kenaikan setelah Departemen Energi Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa persediaannya turun lebih banyak dari yang diperkirakan.
Dikutip dari Bloomberg, Kamis (21/8/2014), Harga minyak patokan Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober naik 59 sen atau 0,6 persen menjadi US$ 96,07 per barel di New York Mercantile Exchange. Untuk kontrak September naik 1,7 persen menjadi US$ 96,07 per barel.
Minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Oktober naik 72 sen atau 0,7 persen menjadi US$ 102,28 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange.
Departemen Energi Amerika Serikat mengumumkan bahwa untuk pekan yang berakhir pada 15 agustus pasokan minyak mentah di negara tersebut turun sebesar 4,47 juta barel. Sedangkan para analis yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan jika penurunannya hanya sebesar 1,75 juta barel.
Managing Director John Hancock, Boston, Amerika, Adam Wise menjelaskan, data yang dikeluarkan oleh Departemen Energi tersebut jauh dari perkiraan awal.
"Kegiatan kilang naik signifikan karena peningkatan permintaan minyak mentah dan pasar meresponnya dengan kenaikan harga," jelasnya.
Sebelumnya, harga minyak mentah sempat mengalami penurunan karena ketegangan di Ukraina yang melibatkan Rusia dan Amerika serta Eropa dan juga perselisihan di Timur Tengah sedikit mereda. (Gdn)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Advertisement