Liputan6.com, Jakarta - Bank hasil join venture tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Bank Mandiri Tbk, PT Pos Indonesia dan PT Taspen ditargetkan bisa beroperasi pada Januari 2015.
"Insya Allah dalam satu hingga dua bulan atau awal Januari sudah bisa beroperasi," jelas Direkur Utama Pos Indonesia Budi Setiawan di Kantor Pusat Taspen, Jakarta, Kamis (21/8/2014).
Menurut Budi, proses internal join venture tersebut sudah selesai. Saat ini, ketiga BUMN tersebut tinggal menunggu proses eksternal yaitu perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Jadi Pos Indonesia, Bank Mandiri dan Taspen sudah sepakat untuk segera mengeksekusi. Sekarang sudah kami selesaikan. Skema bisnis sudah selesai, perizinan, komisaris dan pemegang saham setuju, tinggal proses eksternal di OJK," katanya.
Dalam join venture tersebut, Bank Mandiri menjadi pemegang saham mayoritas yaitu dengan kepemilikan 59,6 persen. Sedangkan Pos Indonesia dan Taspen masing-masing memiliki saham sebesar 20,2 persen. Sementara untuk modal, Pos Indonesia mengucurkan dana sekitar Rp 175 miliar.
"Penambahan dana untuk right issue belum. Tapi nanti dalam 1 tahun pertama kami cek, tergantung kemampuan bank nanti," lanjut dia.
Menurut Budi, Bank join venture tersebut akan fokus pada pembiayaan mikro dan melayani pembayaran pensiunan. Bisnis tersebut dipandang cukup potensial ke depannya.
"Selama ini kan PT pos menjadi tempat bayar pensiunan yang besar sekitar 700 ribu orang. Ini market yang potensial. Jadi diharapkan bisa menggarap pensiunan yang selama ini belum digarap dengan baik maka bank ini akan masuk ke sana," jelasnya.
Budi berharap, dari bank ini, Pos Indonesia mendapatkan tambahan pendapat hingga puluhan miliar rupiah pada tahun pertama.
"Kami ada business plan. Pada tahun pertama pendapatan kami bisa puluhan miliar. Dalam 5 tahun nanti baru angkanya terlihat sangat material," ungkapnya.
Sementara untuk nama bank yang dibentuk ini masih akan dibicarakan. Namun Menteri BUMN Dahlan Iskan memberikan usul, salah satunya nama yang berasal dari kependekan ketiga BUMN tersebut.
"Ini cita-cita bersama. Untuk namanya terserah, mau Bank TPM (Taspen, Pos, Mandiri) juga boleh," tambah Dahlan.
Untuk diketahui, pada April tahun lalu, Bank Mandiri, Pos Indonesia dan Taspen menyepakati struktur transaksi pembentukan bank joint venture.
Pada kesepakatan tersebut, transaksi akan dilakukan melalui mekanisme right issue, dimana PT Bank Sinar Harapan Bali yang semula dikendalikan oleh Bank Mandiri menerbitkan saham baru senilai Rp 400 Miliar. Saham baru itu akan diserap Bank Mandiri, Pos Indonesia dan Taspen.
Pada transaksi ini Bank Mandiri tetap akan menjadi pemegang saham mayoritas, sementara kepemilikan Pos Indonesia dan Taspen masing-masing sebesar 20,2 persen. (Dny/Gdn)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Bank Bentukan 3 BUMN Mulai Beroperasi Awal 2015
Bank join venture tersebut akan fokus pada pembiayaan mikro dan melayani pembayaran pensiunan.
diperbarui 21 Agu 2014, 12:33 WIBIlustrasi Bank
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pemprov Jakarta Dukung Upaya Pengelolaan Sampah yang Lebih Efisien
Apakah Benar Bahan Utama Susu Nabati Meningkatkan Risiko Kanker Usus Besar?
Ancaman Keras Kapolda Lampung bagi Anggota yang Terlibat Narkoba, Judi Online dan Korupsi
Pakar UGM Soroti Kebijakan Menghapus Utang Pelaku UMKM
Kisah Ayah Gus Baha Selalu Beri Uang Lebih untuk Traktir Teman Pondok, Alasannya Bikin Haru
MADAS Nusantara Solid Menangkan Pramono-Rano di Pilkada Jakarta 2024
Dampak Pembaruan Rencana Pemakaman Raja Charles III pada Pangeran William
Dua Wanita Manado Jadi Pelaku Prostitusi Online, Hasilnya untuk Biaya Hidup Bersama 3 Pria
Ustadz Adi Hidayat Bongkar Cara Mudah agar Ibadah Mendapat Ridha Allah
Pemprov Kolaborasi dengan KLH Wujudkan Jakarta Bebas Sampah
Adab Selvi Ananda Ajak Pengasuh Anaknya Makan di Satu Meja Banjir Pujian
KontraS Aceh Kecam Penyebaran Rilis Abal-Abal Catut Nama Lembaganya