Bank Bentukan 3 BUMN Mulai Beroperasi Awal 2015

Bank join venture tersebut akan fokus pada pembiayaan mikro dan melayani pembayaran pensiunan.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Agu 2014, 12:33 WIB
Ilustrasi Bank

Liputan6.com, Jakarta - Bank hasil join venture tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Bank Mandiri Tbk, PT Pos Indonesia dan PT Taspen ditargetkan bisa beroperasi pada Januari 2015.

"Insya Allah dalam satu hingga dua bulan atau awal Januari sudah bisa beroperasi," jelas Direkur Utama Pos Indonesia Budi Setiawan di Kantor Pusat Taspen, Jakarta, Kamis (21/8/2014).

Menurut Budi, proses internal join venture tersebut sudah selesai. Saat ini, ketiga BUMN tersebut tinggal menunggu proses eksternal yaitu perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Jadi Pos Indonesia, Bank Mandiri dan Taspen sudah sepakat untuk segera mengeksekusi. Sekarang sudah kami selesaikan. Skema bisnis sudah selesai, perizinan, komisaris dan pemegang saham setuju, tinggal proses eksternal di OJK," katanya.

Dalam join venture tersebut, Bank Mandiri menjadi pemegang saham mayoritas yaitu dengan kepemilikan 59,6 persen. Sedangkan Pos Indonesia dan Taspen masing-masing memiliki saham sebesar 20,2 persen. Sementara untuk modal, Pos Indonesia mengucurkan dana sekitar Rp 175 miliar.

"Penambahan dana untuk right issue belum. Tapi nanti dalam 1 tahun pertama kami cek, tergantung kemampuan bank nanti," lanjut dia.

Menurut Budi, Bank join venture tersebut akan fokus pada pembiayaan mikro dan melayani pembayaran pensiunan. Bisnis tersebut dipandang cukup potensial ke depannya.

"Selama ini kan PT pos menjadi tempat bayar pensiunan yang besar sekitar 700 ribu orang. Ini market yang potensial. Jadi diharapkan bisa menggarap pensiunan yang selama ini belum digarap dengan baik maka bank ini akan masuk ke sana," jelasnya.

Budi berharap, dari bank ini, Pos Indonesia mendapatkan tambahan pendapat hingga puluhan miliar rupiah pada tahun pertama.

"Kami ada business plan. Pada tahun pertama pendapatan kami bisa puluhan miliar. Dalam 5 tahun nanti baru angkanya terlihat sangat material," ungkapnya.

Sementara untuk nama bank yang dibentuk ini masih akan dibicarakan. Namun Menteri BUMN Dahlan Iskan memberikan usul, salah satunya nama yang berasal dari kependekan ketiga BUMN tersebut.

"Ini cita-cita bersama. Untuk namanya terserah, mau Bank TPM (Taspen, Pos, Mandiri) juga boleh," tambah Dahlan.

Untuk diketahui, pada April tahun lalu, Bank Mandiri, Pos Indonesia dan Taspen menyepakati struktur transaksi pembentukan bank joint venture.

Pada kesepakatan tersebut, transaksi akan dilakukan melalui mekanisme right issue, dimana PT Bank Sinar Harapan Bali yang semula dikendalikan oleh Bank Mandiri menerbitkan saham baru senilai Rp 400 Miliar. Saham baru itu akan diserap Bank Mandiri, Pos Indonesia dan Taspen.

Pada transaksi ini Bank Mandiri tetap akan menjadi pemegang saham mayoritas, sementara kepemilikan Pos Indonesia dan Taspen masing-masing sebesar 20,2 persen. (Dny/Gdn)


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya