Liputan6.com, Jakarta Makanan yang dikonsumsi wanita hamil tidak boleh sembarangan demi pertumbuhan si kecil. Semua nutrisi seperti ikan laut sangat disarankan untuk wanita hamil. Sayangnya, sejumlah ikan laut telah terapapar merkuri sehingga cukup berisiko.
Tapi menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), dibandingkan sama sekali tidak makan ikan, mengonsumsi ikan kalengan cukup menambah nutrisi. Apalagi sejumlah industri telah lolos uji dan mengemas ikan dengan kandungan gizi seperti protein dan lemak jenuh yang rendah.
Advertisement
Pendapat ini juga disetujui oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA). Menurut mereka, tuna kalengan misalnya, kandungan merkurinya sangat rendah. Tapi hal ini dibantah langsung oleh Laporan Konsumen (Consumer Reports) setempat. Ikan kalengan dianggap tidak memiliki nutrisi.
Bahkan, NyDailynews melaporkan pada Senin (25/8/2014) bahwa Direktur Consumer Reports, Jean Halloran sangat prihatin dengan disetujuinya konsumsi ikan kaleng pada wanita hamil.
"Gizi ikan sangat penting selama pertumbuhan dan perkembangan sebelum kelahiran, terutama pada bayi baru yang disusui. Sementara merkuri sangat berbahaya," kata Jean.
Jean mengungkapkan, hampir semua makanan laut mengandung jejak merkuri, dan dapat membahayakan otak dan sistem saraf.
"Menghindari ikan selama kehamilan dan mengonsumsi suplemen omega-3 memang akan kehilangan nutrisi pada ikan tapi setidaknya, hal tersebut jauh lebih baik," ujar Jean.
Walaupun demikian, semua berpendapat sama jika ibu hamil harus tetap mengonsumsi makanan laut seperti salmon, udang, nila karena ketiganya rendah merkuri. Pilihan baik lainnya termasuk ikan lele. Selain itu, ikan yang perlu dihindari seperti ikan todak, hiu dan makerel.
Untuk perempuan Indonesia, berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), kebutuhan kalori perhari adalah 1.900 kalori. Maka ketika hamil harus ditambah 180 kalori (selama trimester I), dan ditambah 300 kalori (selama trimester II dan III).
Sedangkan untuk konsumsi harian yang disarankan adalah makan sayur dan buah 7 porsi sehari, makanan pokok (nasi, gandum, serealia, roti) 6 – 7 porsi sehari, susu dan produk olahannya 4 porsi sehari, protein 67 gram sehari, asam folat 600 mikrogram sehari dan zat besi 26 miligram sehari.