Liputan6.com, Jakarta - Pasca-putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak seluruh gugatan Prabowo-Hatta terkait sengketa Pilpres 2014, semalam Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 'curhat' soal pesan yang diterimanya untuk tidak mengganggu Joko Widodo.
Terkait itu, Jokowi mengaku tak pernah merasa direcoki atau diganggu oleh SBY maupun partai politik pimpinannya, Partai Demokrat. "Kami dengan beliau (SBY) sering bertemu. Beliau malah ingin bantu kami," ucapnya di Balaikota Jakarta, Jumat (22/8/2014).
Gubernur DKI Jakarta itu juga merasa penasaran siapa yang menyampaikan pesan tersebut kepada SBY. "Yang nyampaikan siapa? Siapa yang berbicara itu. Mungkin ada orang yang berbicara itu," ujar Jokowi.
Yang pasti, usai putusan MK, dirinya akan segera mencari waktu yang tepat untuk bertemu Presiden SBY guna berkoordinasi dan membahas soal proses transisi pemerintahan dan RAPBN 2015. "Secepatnya (bertemu Presiden SBY)," ucapnya singkat.
Sebelumnya, setelah MK mengumumkan putusannya, SBY berkicau dalam akun Twitter pribadinya @SBYudhoyono. Berikut pernyataan SBY dalam akun Twitternya, Kamis 21 Agustus 2014:
"Hari ini saya menerima sejumlah pesan yang bernada negatif. Saya tahu hal ini juga beredar di sejumlah kalangan."
"Pesan negatif itu berbunyi 'SBY & PD jangan ngrecoki Jokowi'. Artinya, SBY jangan mengganggu atau mengatur atur Jokowi."
"Saya tidak paham apa yang dimaksud dengan 'ngrecoki' itu. Tidak ada niat & pikiran sedikit pun untuk mengganggu Pak Jokowi."
"Sewaktu saya menyampaikan Pidato Kenegaraan, 15 Agustus 2014, saya katakan secara moral saya wajib membantu Presiden Baru."
"Saya dengan senang hati membantu jika memang dikehendaki. Jadi terserah kepada Presiden Baru. Tidak ada pikiran buruk dari saya."
"Ketika saya ingin ikut menyukseskan transisi antara saya dg Presiden Terpilih itu jg niat baik saya agar ketika dilantik jauh lbh siap."
"Namun, ternyata ada yang tidak menghendaki hal-hal baik itu terjadi. Tentu saya harus menghormati. Naluri politik saya jadi bekerja."
"Atau barangkali ada yg menganggap SBY & PD menginginkan posisi politik tertentu jika Pak Jokowi menjadi Presiden 5 tahun mendatang."
"Dengan tegas saya katakan tidak ada niat & ambisi seperti itu. PD akan independen & menjadi penyeimbang. Kami tidak haus kekuasaan."
"5 tahun mendatang PD akan berbenah & membangun diri, serta lebih menyuarakan & memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat."
"Sejumlah kader PD dilobi utk bergabung ke kubu politik tertentu. Kami katakan tidak. Jadi tidak ada istilah ngrecoki. Jangan dibalik."
Jokowi Komentari "Curhat" SBY di Twitter
"Yang nyampaikan siapa? Siapa yang berbicara itu. Mungkin ada orang yang berbicara itu," ujar Jokowi.
diperbarui 22 Agu 2014, 10:31 WIB(ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Silaturahmi ke Kyai Said Aqil, Ridwan Kamil Didoakan Lancar Urusan di Pilgub Jakarta
Aksi Timnas Indonesia Diiringi Hoaks, Simak Daftarnya
Bahas Kesiapan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Menkes Budi: Sedang Dirapikan, Mesti Sabar
Pameran Tanah Kasultanan 2024, Menelusuri Warisan Budaya Yogyakarta
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Jepang, Jumat 15 November 2024 Pukul 19.00 WIB
BTN Genjot Kinerja Dana Murah, Begini Strateginya
6 Pertanyaan Pembeli ke Penjual Online Kain Kafan Random Banget, Bikin Tepuk Jidat
Viral Rachel Vennya Cosplay Jadi Sue di Film The Substance yang Dibintangi Demi Moore
Google Rilis Aplikasi Gemini AI di iPhone, Bisa Ngobrol hingga Buat Gambar
Cara Membuat Bolu Kukus Gula Merah yang Empuk dan Aromatik, Pilihan Kue Tradisional Wajib untuk Hajatan
Jadwal dan Link Live Streaming AFCON 2025 Qualifiers Matchweek 6 di Vidio
Link Pendaftaran dan Live Streaming Grand Final Futsal Axis Nation Cup 2024