Menko Polhukam Minta Maaf Kepada Pendukung Prabowo yang Terluka

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto mengapresiasi situasi kondusif pasca-putusan MK.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 22 Agu 2014, 11:44 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto mengapresiasi situasi kondusif pasca-putusan MK. Meski ada insiden pembubaran massa pendukung Prabowo-Hatta di kawasan silang Monas, Djoko mengaku akan bertanggung jawab atas insiden tersebut.

"Saya tanggung jawab, saya ada di sini, nggak usah cari ke mana-mana, kantor saya di Medan Merdeka Barat 15," kata Djoko di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (22/8/2014).

"Khusus kejadian di patung kuda walau ada terluka atas tindakan preventif yang terpaksa dilakukan, saya Menkopolhukam yang diberi tugas presiden, saya minta maaf pada saudara dan adik-adik saya terluka alami ketidaknyamanan," imbuh dia.

Dengan situasi yang cenderung normal kemarin, Djoko menilai masyarakat Indonesia sudah paham benar hidup di negara demokrasi yang patuh pada hukum. Tidak larutnya masyarakat pada persaingan antar 2 kubu juga proses pendewasaan yang sangat baik.

"Mulai dari awal Pileg, kampanye, pencoblosan, sampai sengketa, kekerasan tidak terjadi. Ini menunjukkan masyarakat kita sudah sangat pandai dan ikuti Pemilu dengan baik. Masyarakat tak mau ikut kerasnya persaingan dan provokatif pihak yang berlawanan. Alhamdulillah masyarakat kita sudah cerdas dan pandai jalani khidupan demokrasi," papar Djoko.

Massa Prabowo-Hatta juga mendapat apresiasi dari Djoko. Sebab, aksi demo yang dilakukan sesuai aturan yang berlaku.

"UU amanatkan demo dipersilakan tapi pukul 18.00 selesai mereka dengan sukarela dan sadar kembali ke tempat masing-masing," tandas Djoko.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya