Liputan6.com, Jakarta Di tengah jalannya sidang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pilpres yang dilaksanakan Kamis (21/8/2014) kemarin, sempat terjadi kerusuhan. Para pendukung salah satu kandidat pun berusaha untuk melakukan demo dengan hasil putusan majelis hakim.
Menurut salah satu personel SMASH, Rangga, seharusnya masyarakat Indonesia harusnya bisa menerima keputusan MK dengan lapang dada.
Advertisement
"Ini kan memang sebuah proses yang harus dilalui. Kalau memang mau mengungkapkan pendapat ya memang benar jalurnya ke MK, tetapi kita juga harus terima keputusan tersebut," ungkapnya, saat dijumpai liputan6.com disela acara inBox, di kawasan Bekasi Jawa Barat, Jumat (22/8/2014).
Adanya korban akibat demo membuat Rangga sedih. Diakui cowok berdarah Belanda dan Indonesia ini bahwa Indonesia adalah negara demokrasi. Namun ia menghimbau agar jangan sampai terpancing oleh provokator.
"Sayang banget banyak yang nggak tahu apa-apa, malah jadi korban. Sedih juga sih gue melihatnya," sambungnya.
"Demokrasi memang perlu, tapi jangan anarkis. Kalau nggak suka (keputusan MK) ya jangan sampai seperti kemarin. Semua masyarakat jadi kena imbasnya, takut untuk keluar, susah mau kemana-mana karena jalan banyak diblokir," tandasnya.(Fac/Mer)