Jokowi Secepatnya Akan Temui SBY dan Banggar DPR

Pertemuan itu untuk membahas hal-hal berkaitan dengan transisi pemerintahan.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 22 Agu 2014, 15:46 WIB
(ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo mengungkapkan akan segera menemui presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)  usai putusan MK yang menolak seluruh gugatan kubu pasangan Prabowo-Hatta. Pertemuan itu untuk membahas hal-hal berkaitan dengan transisi pemerintahan.

"Secepat-cepatnya (melakukan pertemuan dengan SBY), tapi kan sekarang beliaunya lagi ada di Papua," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta, Kamis (22/8/2014).

Jokowi menyebutkan, ada 2 hal pokok yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut. Yaitu mengenai Rancangan APBN 2015 dan membahas mengenai komposisi kementerian di kabinetnya nanti. Jokowi mengaku akan berdiskusi dengan SBY dan meminta pendapat mengenai 2 hal tersebut.

"Kemudian juga hal yang berkaitan dengan kesinambungan program, kemudian yang berkaitan dengan persiapan pemerintahan baru‎," ucap Jokowi.

Ia mengaku selain akan melakukan komunikasi ke SBY, juga akan menemui badan anggaran DPR untuk membahas kemungkinan masuknya program-programnnya dalam APBD 2015.

‎"Tentu saja secepatnya kita akan masuk, tapi bisa saja seperti yang saya sampaikan ya itu secepatnya kita masuk ke kementerian, bisa juga pembahasan di dewan pun juga, kegiatan-kegiatan program yang kita punyai juga terakomodasi di situ, jadi saat pelantikan, besoknya langsung bisa kerja," ucap Jokowi.

Jokowi berharap agar program-program unggulannya dapat dimasukkan dalam APBD 2015. Ia pun optimistis, dengan berkomunikasi secara baik dengan legislatif dan eksekutif, program-programnya seperti Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar dapat dimasukkan dalam anggaran 2015.

"Yang paling penting program utama kita yang bisa dilaksanakan, bisa dimasukkan. Itu tidak mengubah loh, jangan bikin kacau. Contoh, misalnya pendidikan, kartu Jakarta pintar, itu kan udah ada anggaran untuk pendidikan untuk apa untuk apa, tolak ukurnya apa, rupiahnya sama tapi mungkin dipindah," jelas Jokowi. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya