Jokowi-JK Naikkan Harga BBM Demi Proyek Infrastruktur

Anggaran infrastruktur yang tersedia saat ini sebesar Rp 196 triliun. Sementara kebutuhannya mencapai Rp 320 triliun pada tahun depan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 23 Agu 2014, 11:18 WIB
Dalam hal daya saing infrastruktur jalan, Indonesia saat ini berada pada pada posisi 87 dari seluruh negara di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyatakan Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) baru Joko Widodo dan Jusuf Kalla harus menanggung kekurangan anggaran infrastruktur pada tahun depan. Salah satunya dengan mengambil kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Menurut Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Dedy S Priatna, anggaran infrastruktur yang tersedia saat ini sebesar Rp 196 triliun. Sementara kebutuhannya mencapai Rp 320 triliun pada tahun depan.

"Anggaran yang ada sekarang kira-kira hanya bisa memenuhi 50 persen dari program Rancangan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang sudah ada dari teknokratik. Lalu kekurangan 50 persen lagi dari mana?," ucap dia kepada wartawan di Jakarta, seperti ditulis Sabtu (23/8/2013).

Dedy memperkirakan, Jokowi-JK telah memberi sinyal kenaikan harga BBM bersubsidi dengan target sasaran masyarakat mampu. Sedangkan pemerintah baru tetap akan mengalokasikan subsidi BBM bagi masyarakat miskin.  

"Saya tahu dia (Jokowi) akan menyesuaikan harga BBM. Besar kemungkinan Pak Jokowi-JK akan menaikkan harga BBM subsidi tapi bukan untuk rakyat kecil. Rakyat kecil tetap disubsidi, tapi bagi masyarakat mampu, subsidinya dibatalkan," tegas dia.  

Dari kebijakan tersebut, katanya, pemerintahan baru akan memperoleh penghematan anggaran atau ruang fiskal sehingga dapat dialihkan ke proyek pembangunan infrastruktur sesuai dengan visi misi Jokowi-JK.

"Infrastruktur yang diusulkan Jokowi-JK untuk segera selesai, contohnya tol Trans Sumatera, Trans Jawa, Trans Kalimantan, Trans Sulawesi dan Trans Papua. Juga termasuk ide tol laut, National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), dan lainnya. Karena pada dasarnya program beliau bagus semua," ucap Dedy.

Sebut saja proyek tol Trans Sumatera. Ada 23 ruas jalan yang harus dibangun dengan dana sekitar Rp 355 triliun. Namun yang baru bisa groundbreaking hanya dua ruas, yakni Medan-Binjai serta Palembang-Indralaya oleh Hutama Karya pada September 2014. (Fik/Ndw)

Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya