Liputan6.com, Jakarta - Koalisi Merah Putih (KMP) pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa akan menjadi kekuatan oposisi dalam pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) ke depan. Partai Golkar yang tergabung dalam koalisi tersebut pun menyatakan, akan tetap konsisten berada di luar pemerintahan.
Wakil Ketua Balitbang DPP Golkar Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical tidak akan merestui kadernya masuk dalam kabinet pemerintahan Jokowi-JK.
"Ical tidak akan tanda tangan kader partai yang masuk dalam kabinet Jokowi-JK. Karena kita sudah memilih berada di luar, dan kita bisa konsisten," kata Ngabalin dalam diskusi bertajuk 'Peta Politik Pasca-Pilpres', di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2014).
Menurut Ngabalin, Golkar akan tetap konsisten di luar pemerintahan untuk mengawal Jokowi-JK dalam menjalankan roda pemerintahan. Ia menambahkan, KMP akan menjadi kekuatan yang dibangun sebagai penyeimbang dan menjadi kontrol pemerintah.
"Yang paling perlu itu adalah mengawal pemerintahan. Saya akan mengontrol pemerintahan Jokowi-JK mudah-mudahan sampai 5 tahun," tandas Ngabalin.
Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan konsisten dengan Koalisi Merah Putih meskipun capres-cawapres yang mereka usung yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kalah dalam Pilpres 2014. PPP pun menyatakan, menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan Prabowo-Hatta semalam.
Namun, partai berlambang Kabah tersebut tidak menutup adanya kemungkinan jika pada akhirnya PPP bergabung ke kubu pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). (Ndy)
Advertisement
Baca Juga